ilustrasi
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Tender masterplan pengendalian banjir di Kota Pekanbaru sempat batal dilelang. Padahal, proyek ini diyakini Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru sebagai langkah awal menangani banjir di Ibukota Provinsi Riau itu.
Pembatalan lelang diumumkan di website LPSE Pekanbaru. Di Website itu, dilampirkan Surat dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang nomor 02/DPUPR-SDA/VI/2020 tanggal 18 Juni 2020 tentang Pembatalan tender paket pekerjaan Masterplan Pengendalian Banjir Kota Pekanbaru dikarenakan adanya perbaikan dokumen.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pekanbaru Indra Pomi Nasution saat dikonfirmasi terkait pembatalan tender mengatakan saat ini sudah masuk tahap pra kualifikasi.
"Evaluasi pra kualifikasi. Mungkin beberapa hari ke depan akan ada yang lulus pra kualifikasi. Baru nanti dilanjutkan lagi penawaran harga," kata Indra kepada CAKAPLAH.COM, Ahad (28/6/2020).
Kata dia, memang beberapa waktu lalu sudah ditayangkan namun ada pembatalan lantaran ada perbaikan dokumen. "Memang pernah tayang. Setelah itu ada perubahan dokumen. Makanya dibatalkan. Tetapi sudah tayang lagi," jelasnya.
Masterplan Pengendalian Banjir Kota Pekanbaru ini dilelang dengan pagu anggaran yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Pekanbaru ini sebesar Rp1,6 miliar. Masterplan ini Ia yakini bisa berdampak baik untuk penanganan banjir di Pekanbaru.
"Setelah lelang otomatis mereka nanti akan bekerja. Tentu mereka bekerja dengan tim ahli yang kita inginkan. Harapan kita dengan adanya Masterplan ini masalah banjir maupun bagaimana penanganannya ke depan sudah bisa diberikan solusi," jelasnya.
Kata Indra, PUPR sebagai instansi teknis tinggal mengeksekusi hal-hal yang ada di dalam Masterplan. Artinya, Pemerintah Kota (Pemko) melalui instansi teknis seperti PUPR bekerja sudah ada pedoman untuk melakukan tindakan-tindakan dalam hal mencegah banjir yang ada di Kota Pekanbaru.
Indra menyebut, ada 39 titik banjir yang menjadi fokus di Kota Pekanbaru. 30 persen di antaranya, kata dia, sudah diselesaikan pada tahun lalu.
"Terutama yang kita inventarisir kan ada 39 titik banjir. Itu nanti menjadi fokus, karena tahun kemarin sudah kita selesaikan 30 persen. Kemudian tahun ini kita coba selesaikan 30 persen lagi. Tahun depan kita sempurnakan," kata dia.
Penulis | : | Delvi Adri |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Kota Pekanbaru |