Asri Auzar
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Wakil Ketua DPRD Riau, Asri Auzar berang dengan adanya pemotongan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Provinsi Riau ke masyarakat Pekanbaru sebesar Rp 50 ribu dari total Rp 300 ribu yang seharusnya diterima masyarakat.
Asri Auzar menyebut hal ini adalah penyelewengan dan meminta aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas.
"Uang yang diterima masyarakat dari BLT yang mana uangnya itu dari APBD dipotong Rp 50 ribu, itu besar bagi masyarakat. ini adalah tindakan korupsi, tidak bisa ditolerir. Pemprov juga jangan jadi hakim. Itu karena ketahuan itu makanya katanya akan ditambahkan, kalau tidak ketahuan tentu lesap duit ini. Jadi harus diusut tuntas," tegas Asri Auzar.
Asri mengatakan, instruksi presiden juga jelas, penyelewengan-penyelewengan rawan di masa sekarang ini. Maka harus ada ketegasan.
"Maka jangan lagi pihak penyelenggara bermain - main. Inilah namanya korupsi terbesar. Walau hanya Rp50 ribu kali banyak orang, berapa jadinya. Enak saja mereka bilang akan dikembalikan lagi. Tidak bisa. Sekalipun itu dikembalikan, tapi harus tetap diusut sampai ke akar siapa yang memerintahkan untuk dipotong," cakapnya.
"Saya mohon aparat penegak hukum usut tuntas, biar tak ada orang yang rakus memakan uang rakyat ini. Siapapun dia, semakin pejanat tinggi semakin harus dihukum," tukasnya.
Penulis | : | Satria Yonela Putra |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Riau, Kota Pekanbaru |