JAKARTA (CAKAPLAH) - Sejumlah organisasi masyarakat antara lain Front Pembela Indonesia (FPI), Persaudaraan Alumni 212 (PA 212), hingga Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF), menggelar apel siaga ganyang komunis sebagai apel kesiapan perang, apabila pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) Haluan Ideologi Pancasila (HIP) dilanjutkan.
Apel berlangsung di Lapangan Ahmad Yani, Kebayaron Lama, Jakarta Selatan, Ahad (5/7/2020). Ketua Umum FPI Sobri Lubis, selaku pimpinan apel mengajak massa peserta apel yang diklaim sebanyak 5 ribu orang itu untuk tidak gentar dalam membela bangsa dan agama.
"Untuk membela negara dan agama saat ini tidak ada kata mundur. Kita akan bangga sebagaimana orang tua kita dulu mengganyang komunis. Maka kita siap mengganyang mereka. Kuatkan barisan segala fitnah bertebaran mungkin akan ada ke depan. Siap berjihad? Takbir," ujar Sobri.
Dalam kesempatan itu, hal senada juga disampaikan Ketua Umum PA 212 Slamet Maarif yang meminta DPR dan pemerintah tidak melanjutkan pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) Haluan Ideologi Pancasila (HIP). Sebaliknya jika tetap melanjutkan pembahasan RUU HIP tersebut, maka pihaknya diklaim siap untuk perang.
"Apabila RUU HIP tidak juga dihentikan dan inisiator-inisiator tidak ditindak. Kita siap turun besar-besaran? Bahkan siap perang? Takbir," tegas Ketua Umum PA 212 Slamet Maarif di sela-sela apel.
Sementara itu, Koordinator acara Apel Siaga Ganyang Komunis, Maman Suryadi, mengklaim ada sekitar 5 ribu peserta yang mengikuti acara apel siaga ini. Acara diawali dengan upacara, kemudian gelar pasukan, pembacaan teks Pancasila, pembacaan lagu Indonesia Raya dan sambutan dari inspektur upacara.
"Yang akan hadir dari berbagai ormas-ormas kemasyarakatan, kurang lebih 5 ribu personel, bahkan lebih," kata Maman.
Penulis | : | Edyson |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Nasional |