TNI dan tim memadamkan Karhutla di Riau tahun beberapa waktu lalu. (dok)
|
MERANTI (CAKAPLAH) - Bupati Kepulauan Meranti yang juga Ketua Tim Gugus Tugas Pananganan Covid-19 mengingatkan pada semua pihak agar tidak terfokus pada satu persoalan Covid-19 saja. Menurutnya, di Kepulauan Meranti yang sebagian besar wilayah bergambut, ada persoalan lain yang tak kalah penting, yaitu Karhutla.
Penegasan ini disampaikan Bupati Irwan ketika menghadiri acara di Selatpanjang, belum lama ini. Kata Irwan, memang kemarin di Kepulauan Meranti disibukkan dengan masalah Covid-19. Semua tim dikerahkan untuk segera memutuskan mata rantai penyebaran virus corona.
Penyebaran virus corona di Desa Bandul Kecamatan Tasikputri Puyu sangat menyita waktu, tenaga dan dana. Bagaimana tidak, selaku wilayah berpulau yang memiliki banyak pelabuhan tikus, memang perlu penjagaan ekstra agar masyarakat dari wilayah terdampak Covid-19 tak pergi kemana-mana, selama masa karantina (pembatasan sosial skala tertentu).
Agar persoalan Covid-19 tak terus menghantui masyarakat, Pemda mengambil langkah cepat. Di Desa Bandul diberlakukan PSST selama 2 x 14 hari. Desa Bandul ditutup aksesnya. Warga yang terkonfirmasi positif corona dibawa dan dirawat di Selatpanjang. Sementara, aktivitas di desa itu dibatasi dan diawasi untuk memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19. Tim medis juga gencar melakukan tracing untuk mencari siapa saja yang berpotensi tertular Covid-19 setelah melakukan kontak dengan PDP.
Upaya maksimal dari semua tim terkait ini membuahkan hasil. Kini, semua PDP sudah sembuh dan sudah pulang ke kampung halaman. Desa Bandul tak lagi diberlakukan PSST. Meski demikian, diingatkan juga agar masyarakat di sana tetap menjalani protokol kesehatan.
"Kemarin penyebaran Covid-19 di Desa Bandul sangat masif. Berkat kerja keras kita semua, Alhamdulillah hal itu sudah kita atasi. Mudahan-mudahan, di situasi sekarang kita sudah menerapkan new normal, mari bersama-sama mengantisipasi terjadinya Kahurtla," kata Irwan.
Permintaan Irwan ini bukan tanpa alasan kuat. Katanya, meski tetap waspada terhadap penyebaran Covid-19, tapi semuanya jangan hanya terfokus di situ. Katanya, Kepulauan Meranti merupakan salah satu wilayah bergambut yang ada di Indonesia dan sering terjadi Karhutla. Sehingga, persoalan Karhutla juga menjadi salah satu atensi khusus, baik dari pemerintah pusat hingga pemerintah kabupaten kepada semua pihak.
"Kita jangan hanya fokus ke Covid-19, ada tanggung jawab kita bersama untuk menjaga jangan sampai Karhutla marak terjadi di Kepulauan Meranti. Khususnya Pulau Padang," ujar Irwan.
Diceritakan Irwan, Karhutla sering melanda Kota Sagu. Terparah terjadi sekitar tahun 2011 hingga 2014. Kebakaran merata terjadi di tiap kecamatan. Kebakaran yang terjadi setiap tahun ini, telah menyita banyak waktu, tenaga dan biaya. Setelah itu, perekonomian juga terganggu akibat banyaknya kebun-kebun rusak dan berdampak pada mata pencarian masyarakat.
"Saya ingatkan lagi, jangan sampai kita hanya fokus ke Covid-19, ada hal lain yang juga cukup penting, yaitu Karhutla. Jangan sampai terjadi terus di wilayah yang kita cintai ini," pesan Irwan.
"Saya minta camat hingga Kades, jalin koordinasi dengan pihak-pihak terkait termasuk ke TNI Polri. Aktifkan lagi MPA yang sudah dibentuk dan selalu lah patroli di titik-titik rawan Karhutla. Ini harus kita persiapkan dari sekarang untuk menghadapi musim kemarau," tambah bupati dua periode itu lagi.
Penulis | : | Rizal |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Pemerintahan, Lingkungan, Kabupaten Kepulauan Meranti |