PEKANBARU (CAKAPLAH) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau mengklaim kasus kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Riau tahun ini terjadi penurunan hingga 62 persen dibanding tahun lalu.
Demikian diutarakan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau, Edwar Sanger usai rapat koordinasi khusus (Rakorsus) Karhutla Riau, di Ballroom Menara Dang Merdu, Bank Riau Kepri, Senin (6/7/2020).
"Tahun ini Alhamdulillah kita bisa menekan Karhutla. Ini semua berkat kerjasama kita yang solid, baik TNI/Polri, Manggala Agni dan kabupaten/kota dalam melakukan pencegahan dan penanggulangan Karhutla di lapangan," kata Edwar kepada CAKAPLAH.com.
Lebih lanjut mantan Penjabat Walikota Pekanbaru ini menjelaskan, jumlah kasus luas lahan terbakar di Riau tahun ini cukup jauh turun dibanding tahun lalu.
"Tahun lalu luas lahan terbakar mencapai 3.666 hektare sampai bulan Juli. Tahun ini hanya 1.166 hektare lahan yang terbakar di bulan yang sama. Artinya terjadi terjadi penurunan luas lahan terbakar mencapai 62 persen," jelasnya.
Penurunan jumlah luas lahan terbakar di Riau, sebut Edwar, tak lepas dari peran aplikasi Dashboard Lancang Kuning yang digagas Polda Riau.
"Dashboard Lancang Kuning itu bisa memberikan rill time, dimana titik api, dimana personel dan apa yang harus kita lakukan," ujarnya.
Tak hanya itu, tambah Edwar, penanganan Karhutla Riau juga dibantu dengan helikopter Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), baik untik water bombing, TMC, dan patroli.
"Jadi kekuatan yang sudah ada kita optimalkan, sehingga tahun ini kita bisa mencegah Riau bebas asap Karhutla," pungkasnya.
Penulis | : | Amin |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Lingkungan, Riau |