
![]() |
Rawa El Amady
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Pengangkatan M Noer MBS sebagai Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Kota Pekanbaru masih menuai pro dan kontra di masyarakat. Selain demosi dari Sekretaris Daerah (Sekda) ke Kadiskes, keputusan M Noer MBS cuti selama 3 bulan pasca dilantik menimbulkan tanda tanya.
Pengamat Publik Rawa El Amady menyarankan agar Walikota Pekanbaru, Firdaus untuk mengganti posisi Kadiskes tersebut dikarenakan Kota Pekanbaru saat ini tengah 'berperang' menghadapi Virus Corona (Covid-19).
"Situasi masyarakat dalam pandemi ini dia (M Noer) malah cuti, gak pantas dia ambil cuti," cakap Rawa kepada CAKAPLAH.com, Rabu (8/7/2020).
Terkait dengan adanya desakan dari berbagai kalangan untuk Walikota Pekanbaru agar segera menggantikan M Noer, Rawa El Amady menegaskan bahwa hal tersebut bukanlah sebuah hal yang wajar lagi. "Itu bukan wajar, harus itu. Secara etika kepemerintahan itu sudah melanggar etika kepatutan sebagai pejabat publik," tegasnya.
Selanjutnya terkait dengan keinginan M Noer yang mengambil cuti agar bisa fokus untuk mendapatkan Widyaiswara, Rawa justru mempertanyakan tugas utama dari M Noer sendiri.
"Tugas utamanya apa sekarang, kok jadi fokus ke yang lain. Kalau mau Widyaiswara, Widyaiswara saja. Widyaiswara kan hanya training atau mengajar orang, kenapa kok ditunjuk jadi Kepala Dinas," pungkasnya.
Sebelumnya Peneliti Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) Riau, Taufik juga menilai keputusan M Noer untuk cuti memang cukup aneh, mengingat Ia diangkat menjadi Kadis Kesehatan di tengah pandemi Virus Corona masih mengancam warga.
"Pejabat yang dilantik tersebut yakni M Noer perlu menjelaskan ke publik perihal mengambil cuti di tengah situasi pandemi, apalagi pejabat tersebut baru dilantik, dan perlu dipertanyakan bagaimana komitmennya terhadap jabatan yang diemban," cetus Taufik.
Menurut Taufik, wajar publik mempertanyatakan keputusan M Noer dengan cuti yang diambilnya itu. "Seharusnya di tengah situasi pandemi menjadi momentum bagi pejabat baru termasuk M Noer untuk menunjukan kinerja yang baik dan bertanggungjawab dalam penanganan covid sebagai kepala dinas kesehatan, bukan sebaliknya mengambil cuti," tegasnya.
Keputusan mengambil cuti sambung Taufik, memunculkan spekulasi publik seakan pejabat tersebut lari dari tanggungjawabnya dan publik menilai pemerintah walikota Firdaus main-main dalam penanganan covid 19 ini.
Menurut FITRA Riau, Kepala Dinas Kesehatan yang baru dilantik untuk segera mengurusi kepentingan kesehatan masyarakat dan memprioritaskan penanganan covid-19 jangan terburu-buru mengambil cuti.
"Ini tidak etis dilakukan, bagaimanapun amanah publik harus dijalankan. Apalagi saat ini Kota Pekanbaru banyak problem terkait dengan penanganan covid mulai dari bantuan yang tidak tepat sasaran, pemotongan bantuan yang dilakukan, bahkan kasus covid banyak terjadi di wilayah kota," paparnya.
Cuti M Noer MBS tiga bulan ditandatangani oleh Walikota Pekanbaru Dr Firdaus MT. Walikota memberi izin cuti dengan alasan M Noer MBS sedang mengurus Widyaiswara di Provinsi Riau.
"Tidak masalah cuti. Supaya, dia (M Noer) fokus mengurus Widyaiswara," kata Walikota, beberapa waktu lalu.
Jadi, lanjutnya, Kadiskes saat ini dijabat oleh Pelaksana Harian (Plh) yaitu Sekretaris dr Zaini Rizaldy Saragih. Meski pejabat Kadiskes cuti, Walikota yakin semua akan berjalan lancar saat pandemi virus corona ini.
"M Noer cuti mulai 1 Juli hingga tiga bulan ke depan," jelasnya.
M Noer MBS pernah menjabat Sekretaris Daerah (Sekda) selama hampir 4,5 tahun. M Noer merupakan eselon 2A. Jika tak diberi jabatan, M Noer yang sudah berusia 58 tahun pensiun pada 30 Juni lalu.
Saat ini, M Noer tengah mengurus Widyaiswara yaitu pengajar bagi para PNS. Jika lulus, maka M Noer akan pensiun di umur 62 tahun. Jika tidak, M Noer tetap mengemban tugasnya sebagai kepala Dinkes Pekanbaru hingga usia 60 tahun.
Penulis | : | Herianto Wibowo |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Kota Pekanbaru |











































01
02
03
04
05



