ilustrasi
|
JAKARTA (CAKAPLAH) - Mencegah kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Provinsi Riau beserta enam provinsi lainnya yakni Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melakukan upaya modifikasi cuaca hingga pencegahan lewat pengendalian operasional.
Demikian disampaikan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar dalam rapat kerja bersama Komisi IV DPR. Diterangkannya, saat ini KLHK telah melakukan tiga upaya untuk mencegah karhutla secara permanen.
"Saat ini KLHK melakukan upaya pencegahan karhutla secara permanen di tujuh provinsi prioritas yang menjadi perhatian dalam pencegahan karhutla. Yaitu Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur" kata Siti Nurbaya, Rabu (8/7/2020).
Upaya pencegahan karhutla secara permanen itu dijelaskan Siti Nurbaya, terdiri dari tiga pola yaitu. Pertama, adalah lewat analisis iklim diiringi dengan langkah pencegahannya. Salah satunya dengan teknologi modifikasi cuaca, yang dinilai efektif dalam meminimalisir kathutla.
"Bagaimana kita memonitor cuaca, bagaimana kita menganalisis, dengan demikian langkah modifikasi cuaca kita lakukan," ujarnya.
Kedua, adalah pencegahan lewat pengendalian operasional. Upaya ini akan melibatkan banyak pihak, seperti satuan tugas terpadu, deteksi dini hotspot, aparat penegak hukum, dan masyarakat peduli api.
"Itu kita masih harus melengkapi yaitu dengan langkah penguatan di tingkat tapak, sembari meningkatkan masyarakat peduli api sambil memberikan kesadaran hukum masyarakat," lanjutnya.
Terakhir, adalah upaya lewat pengelolaan landscape titik rawan karhutla. Jika ketiga hal tersebut berhasil, akan menimbulkan dampak positif dalam pencegahan karhutla.
Penulis | : | Edyson |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Lingkungan, Riau |