Ilustrasi
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada periode Januari hingga Mei 2020, impor non migas Riau dari Tiongkok mencapai US$ 95.29 juta atau tercatat penyumbang 16,58 persen dari sepuluh negara terbesar impor daerah ini. Hal ini menjadikan Tiongkok sebagai negara pemasok impor Non Migas terbesar ke Riau.
Hal ini disampaikan oleh kepala BPS Riau Misfaruddin, Senin (13/7/2020). Ia mengatakan, negara selanjutnya yang menjadi pengimpor barang non migas terbesar ke Riau adalah Kanada US$ 86.02 juta (14,97 persen), Malaysia US$ 47.31 juta (8,23 persen), dan Perancis US$ 45.98 juta (8,00 persen).
"Adapun kontribusi keempatnya mencapai 47,79 persen terhadap keseluruhan impor non migas," ujar Misfaruddin.
Ia menjelaskan, dari 10 negara utama pemasok barang impor non migas ke Riau pada bulan Mei 2020, sebanyak 5 negara mengalami kenaikan, dan 5 negara mengalami penurunan.
"Kenaikan impor terbesar terjadi dari Negara Perancis US$ 19.67 juta, Swedia US$ 15.61 juta, dan Kanada US$ 2.20 juta. Sedangkan penurunan impor terbesar terjadi dari Negara Korea Selatan US$ 4.10 juta, Tiongkok US$ 4.05 juta, dan Finlandia sebesar US$ 3.68 juta," Cakapnya.
Disampaikan Misfaruddin lagi, dilihat dari perkembangan impor non migas dari sepuluh negara utama selama periode Januari-Mei 2020 terhadap periode yang sama tahun 2019, naik sebesar 3,64 persen.
Sebagai informasi adapun 10 negara utama pemasok barang impor non migas ke Riau adalah Kanada, Tiongkok, Malaysia, Vietnam, Singapura, Thailand, Australia, Jerman, Saudi Arabia dan Amerika Serikat.