PEKANBARU (CAKAPLAH) - Seorang buruh bangunan di Dumai berinisial RP (23) nekat membunuh teman prianya, Sy (35). Tersangka mengaku emosi karena tidak diberi uang, padahal korban sudah mencumbu dan menyodominya.

Korban dan tersangka berkenalan melalui jejaring sosial Facebook. "Keduanya berteman setelah dikenalkan teman korban," ujar Kabid  Humas Polda Riau, Kombes P Guntur Aryo Tejo SIK.

Kejadian naas itu berawal ketika korban meminta tersangka datang ke rukonya di Jalan Soekarno Hatta, Kecamatan Bukit Kapur, Dumai, Minggu (21/5/2017) sekitar pukul 24.00 WIB. Dengan dihantarkan ojek, tersangka memenuhi permintaan korban.

Tersangka masuk dari pintu sambung ruko dan bertemu korban di ruang tamu. Mereka sempat bercengkrama sampai akhirnya korban meminjam uang Rp200 ribu kepada korban.

Permintaan itu tidak langsung dipenuhi korban. Ia mengajak tersangka ke kamar dan memintanya membuka pakaian, begitu juga korban.
Setelah melayani korban, tersangka meminta uang tapi tidak juga diberikan.

Korban justru mengatakan pelayanan korban tidak bagus hingga terjadi perkelahian. Tersangka memukul pipi dan pelipis sebelah kiri korban dengan asbak rokok hingga asbak itu pecah.

Setelah itu, tersangka mencekik leher korban sampai korban tidak sadarkan diri. Keributan itu diketahui warga sekitar TKP dan dilaporkan ke Polsek Bukit Kapur. Petugas langsung turun ke TKP dan melihat warga masih berkumpul di lokasi.

Menurut warga, tersangka masih berada di dalam ruko. "Petugas menangkap tersangka dan diborgol tapi belum bisa dibawa karena warga semakin ramai dan ingin menghakimi tersangka," kata Guntur.

Selanjutnya, petugas menghubungi Kapolsek Bukit Kapur agar turun ke TKP. Kapolsek berusaha menenangkan warga agar menenangkan diri dan tersangka dibawa ke Polsek Bukit Kapur untuk diproses hukum tapi upaya itu tidak berhasil.

Mengingat massa semakin ramai dan semakin memanas,  Kapolsek meminta bantuan personel piket di Polres Dumai termasuk Kasat Sabhara dan Unit Opsnal Polsek Dumai Timur datang meluncur ke TKP.  Setelah tiba, dengan susah payah tersangka berhasil dievakuasi dan dibawa ke Polres Dumai dlm keadaan selamat dari amukan massa.

"Pengakuan awal tersangka bahwa korban telah menyodomi dirinya. Setelah selesai, tersangka meminta uang dan tidak diberikan dengan mengatakan tidak bagus hingga keduanya berkelahi," ungkap Guntur.

Tersangka masih diperiksa intensif. Sebagai barang bukti diamankan pecahan asbak rokok dan pakaian yang berlumuran darah.

"Korban sudah dievakuasi ke Puskesmas Bagan Besar guna VeR (Visum et Repertum). Saat dibawa korban tidak sadarkan diri dan meninggal  dunia sekitar pukul 01.46 WIB, Senin (22/5/2017)," jelas Guntur.

Hasil visum, pada leher  korban tampak jelas merah mengelilingi leher seperti bekas cekikan,  mata kiri bengkak, luka lecet ukuran 8 cm, luka lecet di lutut kanan,  luka robek jari tengah kiri dan  luka gores lutut kiri.

"Sekitar pukul 04.00 WIB, korban dibawa kembali ke rumah duka. Sementara tersangka untuk sementara dititip di Rutan Polres Dumai," pungkas Guntur.