JAKARTA (CAKAPLAH) - Kekecewaan ribuan massa yang tergabung dalam Gerakan Buruh Bersama Rakyat (GEBRAK), Kamis (16/7/2020) mulai memuncak. Setelah perwakilannya tak kunjung ditemui pimpinan Badan Legislasi (Baleg) DPR, meski sebelumnya telah dibawa masuk oleh petugas keamanan untuk bertemu pimpinan DPR.
Alhasil hujan batu pun akhirnya terjadi menghujani aparat Kepolisian yang sedari awal berjaga-jaga di depan barisan massa aksi.
Kericuhan pun akhirnya tidak terhindarkan, setelah keputusan untuk meminta Pimpinan DPR yang keluar dari gedung Parlemen untuk menemui mereka.
"Kita bukan pengemis yang bisa dipermainkan, sedari tadi sudah disuruh menunggu tapi tidak ditemui. Informasi terakhir Sidang Paripurna sudah selesai. Sekarang kita tunggu Pimpinan DPR yang menemui kita di sini," ujar Ketua Umum Konfederasi Kongres Aliansi Buruh Seluruh Indonesia (KASBI) Nining Elitos.
Unjuk rasa 4.000 massa Gebrak mulai memanas sekitar Pukul 15:50 Wib, setelah perwakilan massa menerima kabar perwakilannya yang masuk ke gedung Parlemen tidak kunjung ditemui perwakilan pimpinan DPR.
"Mereka tidak punya otak kawan-kawan sejak mereka mencalonkan diri menjadi anggota DPR. Kita mau lawan atau pulang dengan tertindas, lawan kawan-kawan," ungkap orator aksi dalam orasi.
Gebrak terdiri dari KASBI, KPBI, Konfederasi Serikat Nasional (KSN), Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA), SINDIKASI, dan Solidaritas Pekerja Viva (SPV).
Kemudian, Kesatuan Perjuangan Rakyat (KPR), dan Federasi Pekerja Pelabuhan Indonesia, LBH Jakarta, AEER, KPA, GMNI UKI, Aksi Kaum Muda Indonesia (AKMI), Federasi Pelajar Indonesia (Fijar), LMND DN, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Jentera.
Menggelar aksi unjuk rasa menolak RUU Omnibus Law Cipta Kerja di depan gedung DPR pada Kamis (16/7/2020) sejak pukul 10:00 Wib pagi tadi, namun hingga berita ini dipublikasi masih belum ada pertemuan antara perwakilan massa dengan Pimpinan DPR.
Penulis | : | Edyson |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Nasional |