MERANTI (CAKAPLAH) - Pemerintah daerah (Pemda) Kepulauan Meranti tak main-main dalam hal memperhatikan kesehatan masyarakatnya. Setiap kecamatan, kini memiliki puskesmas yang sangat bagus. Beberapa waktu lalu, Pemda Kepulauan Meranti meresmikan gedung Puskesmas yang dibangun megah di Pulau Besar, Renang Dungun, Pulau Merbau.
Dalam beberapa kesempatan, bupati Kepulauan Meranti, Irwan Nasir mengatakan pembangunan fasilitas kesehatan seperti Puskemas ini merupakan satu dari sekian pembangunan infrastruktur yang diprioritaskan. Dia juga berharap, dengan semakin baiknya fasilitas, pelayanan di sektor kesehatan juga semakin hari harus semakin baik.
"Fasilitas kesehatan dibangun agar pelayanan kesehatan semakin baik serta masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang cepat. Kesehatan masyarakat pun menjadi terjamin," kata Irwan.
"Kita semua harus punya tekad untuk terus memperbaiki layanan kesehatan. Inilah sebenarnya tugas dan fungsi kita bagi masyarakat," tambah Irwan.
Puskesmas baru di Pulau Merbau dibangun tepat di samping kantor Camat, di Pulau Besar. Pembangunan dua gedung nan megah itu merupakan harapan masyarakat yang sedari dulu telah ditunggu-tunggu. Sebelum ini, Puskesmas di Pulau Merbau dibangun di Desa Semukut. Kini Puskesmas di Desa Semukut yang berjarak 5 KM dari Puskesmas di Pulau Besar menjadi Puskesmas pembantu.
Hal itu diakui Sekda Kepulauan Meranti, Bambang Suprianto SE MM saat meninjau kesiapan pindah ke gedung Puskesmas Pulau Merbau di Pulau Besar Renak Dungun, Rabu (8/7/2020) siang. Katanya, Puskesmas yang baru dibangun itu nantinya disiapkan untuk Puskesmas rawat ini. Sedangkan Puskesmas di Desa Semukut dijadikan sebagai puskesmas pembantu.
Diharapkan Bambang, dengan berdirinya Puskesmas di Pulau Besar itu, bisa membantuk pelayanan kesehatan ke masyarakat dengan maksimal. Dia juga minta kepada pihak terkait agar proses pindahan dari Puskesmas Semukut ke Puskesmas yang baru tidak mengganggu aktivitas pelayanan kesehatan terhadap masyarakat. Bambang pun minta proses pemindahan dilakukan secara berangsur.
"Inventarisir perlengkapan dan peralatan yang diperlukan. Segera dtempat tidur pasien dan peralatan medis lainnya," pesan Sekda Bambang ke Kepala Dinas Kesehatan Kepulauan Meranti, Dr Misri Hasanto MKes.
Meski wilayah berpulau-pulau, yang secara geografis memiliki akses terbatas menuju ibukota provinsi di Pekanbaru, Kepulauan Meranti sangat konsen terhadap kesehatan masyarakatnya. Sektor kesehatan terus dimaksimalkan dengan melakukan perbaikan-perbaikan sejumlah gedung Puskesmas yang disertai peningkatan statusnya dengan standar yang baik dan terakreditasi.
Pemkab Meranti mengalokasikan anggaran cukup besar untuk bidang kesehatan. Tak tanggung-tanggung, dana pembangunan dan rehabilitasi seluruh Puskesmas yang ada di beberapa kecamatan yang dibangun rentang 2014 - 2018 mencapai Rp19.151.511.000 miliar.
Puskemas yang dibangun berdiri layaknya rumah sakit. Tidak begitu megah, namun tergolong lengkap. Selain ruang rawat inap, ruang bersalin, juga terdapat apotek dengan tenaga perawat bidang dan dokter umum. Masing-masing Puskesmas juga lengkap dengan rumah dinas.
Pembangunan Puskesmas di Pulau Merbau ini menggunakan anggaran dari DAK Afirmasi 2019 sebesar lebih kurang Rp 7.980.000.000,00. Tahun 2019, Pemkab Meranti membangunan Puskesmas rawat inap di Tanjungkedabu yang dianggarkan sebesar Rp8,5 miliar.
Sebelum ini, ada juga penambahan gedung untuk Ruang Puskesmas Alai yang bersumber dari dana DAK tahun 2018 sebesar Rp 2.396.145.000 miliar, rehab gedung Puskesmas Alahair yang bersumber dari APBD 2018 sebesar Rp 3.357.893.000 miliar, penambahan gedung untuk ruang Puskesmas Tanjung Samak yang bersumber dari dana DAK Informasi tahun 2017 sebesar Rp 5.897.473.000,00 miliar, pembangunan Puskesmas Anak Setatah yang bersumber dari APBD tahun 2016 sebesar Rp 2.900.000.000,00 miliar, dan pembangunan Puskesmas Sungai Tohor yang menggunakan APBD 2014 sebesar Rp 2.900.000.000 miliar serta penyelesaian pembangunan Puskesmas Sungai Tohor yang menggunakan APBD 2016 sebesar Rp1.700.000.000 miliar.
Di sisi lain, memasuki era baru (new normal) skrinning terhadap pasien yang akan berobat di Puskesmas harus dilakukan di depan. Lalu, sesuai keluhan, pasien akan diarahkan petugas ke posisi mana harus duduk. Memang dilakukan pemisahan untuk meminimalisir terjadinya penyebaran Covid-19.
Hal itu ditegaskan juru bicara tim gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Kepulauan Meranti, M Fahri SKM. "Memang membutuhkan waktu yang agak lama karena harus skrinning di depan dan dilakukan pemisahan sesuai keluhan. Tapi inilah bentuk kehati-hatian kita. Perlu disosialisasikan terus oleh pihak Puskesmas ke masyarakat," ujar Fahri. (Advertorial)
Penulis | : | Rizal |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Pemerintahan, Kabupaten Kepulauan Meranti |
01
02
03
04
05
Indeks Berita