BENGKALIS (CAKAPLAH) - Anggota DPRD Kabupaten Bengkalis dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Samsu Dalimunte (Samda) mengaku siap menerima konsekuensi di-PAW (Pergantian Antar Waktu) oleh PKS karena maju di Pilkada Bengkalis sebagai bakal calon wakil Bupati mendampingi Indra Gunawan Eet.
"Silakan saja kita tidak ada masalah. Dari awal kita ikuti mekanisme dari partai, kalau kita tidak mengikuti mekanisme partai wajar partai memberikan PAW kepada saya," ujarnya kepada CAKAPLAH.com, Selasa (21/7/2020).
Kendati siap 'dipecat' dari anggota DPRD, Samda mengaku kecewa dengan pernyataan Ketua DPW PKS Riau yang menyebut dirinya bukan kader PKS.
Katanya, maju sebagai calon anggota DPRD Bengkalis di Pileg lalu ia berjuang ikut membesar PKS di daerah pemilihan.
"Pernyataan ustadz Hendri Munif bahwa saya tidak kader saya sangat kecewa. Saya mati-matian berjuang di PKS menyumbangkan suara 5 ribuan lebih suara. Tidak mungkin partai itu duduk sebagai ketua kalau kita tidak punya suara. Kalau saya dikatakan tidak minta izin dari beliau, saya sudah ikut fit and proper test di PKS. Penjaringan pertama saya ikut, kemudian yang kedua nama saya tidak dimasukan," pungkasnya Samda.
Sebelumnya Ketua DPW PKS Riau, Hendry Munief mengatakan, pihaknya tidak segan-segan dan tegas akan melakukan pergantian antar waktu (PAW) kepada Samsu Dalimunte jika tetap maju pilkada.
PAW ini didasari oleh dua hal, yakni Samda yang akan maju dengan kader lain tanpa memberitahu ke PKS, dan karena Samda yang menolak ikut pembinaan kaderisasi partai. Sampai saat ini, status Samda bukanlah kader PKS.
"Beliau itu bukan kader, memang anggota DPRD dari PKS tapi belum menjadi kader PKS, itulah tandanya PKS terbuka. Di awal dikatakan bahwa beliau akan jadi kader PKS setelah duduk. Dan diminta juga mengikuti pembinaan kaderisasi, karena AD/ART kita mewajibkan itu. Dia menolak, ngakunya gak siap, dan juga beberapa kewajiban belum dipenuhi. Tapi yang terpenting adalah saat ini posisinya beliau maju tanpa menginfokan ke kita," papar Hendry, Jumat (17/7/2020).
Hendry Munief mengatakan, bahwa Samsu Dalimunte akan segera dilakukan PAW dari jabatannya sebagai anggota DPRD Bengkalis. Keengganan Samda untuk mengikuti pembinaan kader PKS sangat jarang terjadi sehingga PKS akan mengambil langkah tersebut.
"Hal ini sangat jarang terjadi, seperti Abi Bahrun itu awalnya juga bukan kader PKS, namun setelah duduk anggota dewan, mau ikuti kaderisasi PKS dan jadi kader. Itulah tandanya PKS terbuka. Kita kan ada dua cara, jadi kader dulu ikut pembinaan baru calon anggota dewan, tapi kita juga buka diri kalau orang belum apa-apa mau maju jadi anggota dewan, setelah duduk baru jadi kader," cakapnya lagi.
Di Bengkalis, dari 8 anggota DPRD Bengkalis, hanya Samda yang menolak dan tidak mau mengikuti Kaderisasi PKS. "Jadi kita dengan tegas akan lakukan PAW," tukasnya.
Dua Kali Di-PAW
Penelusuran CAKAPLAH.com, bukan hanya sekali ini saja Samsu Dalimunte terancam di-PAW. Sebelumnya, Samda yang menjadi anggota Fraksi Golkar DPRD Bengkalis periode 2014-2019 pernah di-PAW. Usut punya usut hal tersebut dikarenakan Samda mendukung calon lain selain pasangan Andi Rachman - Suyatno pada Pilgubri 2018 lalu.
Menariknya, PAW tersebut atas persetujuan dan laporan dari Ketua DPD II Golkar Bengkalis sewaktu itu Indra Gunawan Eet yang merupakan pasangannya saat ini.
"Ada tiga sanksi yang diberikan kepada saudara Samsu Dalimunthe yang saat ini sebagai anggota DPRD Bengkalis Fraksi Golkar. Pertama diberikan SP3, kedua dilarang berpergian menggunakan perjalanan dinas dari Fraksi Partai Golkar, ketiga terancam sanksi Pergantian Antar Waktu (PAW)," kata Eet sewaktu itu.
Samda sendiri dilakukan Penggantian Antar Waktu (PAW) sisa jabatan periode 2014-2019, yang digantikan oleh Mus Mulyadi pada 5 November 2018 lalu.
Penulis | : | Agus Setiawan |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Politik, Kabupaten Bengkalis |