PEKANBARU (CAKAPLAH) - Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara manajamen PT GoJek Indonesia, Driver GoJek dan juga DPRD Kota Pekanbaru kembali digelar setelah pada Rabu (29/07/2020) lalu batal digelar lantaran perwakilan dari PT GoJek Indonesia tidak dapat memenuhi undangan dari DPRD Pekanbaru.
Berlangsung di ruang rapat Paripurna, Senin (2/8/2020), tuntutan para mitra GoJek ini sendiri masih sama, yaitu adalah penghapusan Program Berkat dan meminta GoJek kembali ke skema insentif awal.
"Melalui pertemuan ini, kami minta tolong sampaikan ke pusat agar program berkat ini dihapuskan, kalaupun dipaksakan jangan hilangkan insentif kami," cakap Media, salah seorang perwakilan Driver GoJek Pekanbaru.
RDP yang dipimpin langsung oleh Wakil Ketua DPRD Kota Pekanbaru, Tengku Azwendi Fajri ini dihadiri Branch Manager at Gojek Pekanbaru, para perwakilan driver dan turut hadir Disnaker, Dishub Provinsi dan Kota Pekanbaru.
Saat RDP tersebut, Azwendi dikagetkan dengan penuturan dari pengemudi Ojek Online (Ojol) ini bahwa ada Suspend atau pembekuan akun GoJek yang berada di hadapan paling depan untuk menyampaikan aspirasi terkait keluhan yang dirasakan oleh seluruh mitra Gojek di Pekanbaru ini.
Padahal, menurut Driver aksi menyampaikan aspirasi yang dilakukan oleh para driver murni bentuk gejolak seluruh driver dan tidak ada yang mengajak untuk melakukan aksi turun ke lapangan, hal ini juga mendapat pengakuan oleh pihak Polresta Pekanbaru.
"Kami hadir untuk memperjuangkan hak kami, namun kami disuspend dan saat dikonfirmasi ke pusat ternyata daerah yang melakukan suspend tersebut. Kenapa kami yang 10 orang ini disuspend, kami tidak ada mengajak melakukan aksi ini murni dari semua driver, ini tidak fair kenapa hanya kami yang disuspend," jelasnya.
Mendengar hal tersebut, politisi Demokrat ini menyayangkan sikap dari GoJek. Karena pada saat ratusan Driver GoJek melaksanakan aksi damai di kantor DPRD Pekanbaru beberapa waktu yang lalu, DPRD sudah mengingatkan GoJek agar tidak melakukan intimidasi terhadap para mitranya.
"Saya merasa tidak dihargai, karena saat kita temui pihak manajemen kita sudah wanti-wanti jangan ada intimidasi tapi buktinya 10 orang driver disuspend, ini ada apa," tegas Wendi.
Lanjut Wendi, RDP ini akan kembali berlanjut. Bahkan beberapa pihak yang terkait nantinya akan kembali diundang untuk menuntaskan proses mediasi ini.
"Untuk saat ini kita minta persoalan ini segera selesai secara internal. Kita akan tetap lakukan mediasi lebih lanjut, bahkan akan kembali memanggil pihak manajemen Gojek Indonesia untuk membahas secara detail lagi karena ada beberapa pertanyaan kita yang belum ditanggapi termasuk soal regulasi yang mereka miliki, dan jumlah mitra yang bekerjasama," sebutnya.
Sementara itu Branch Manager at GoJek Pekanbaru, Julianda membantah bahwa pihaknya mengintervensi para mitranya yang vokal terhadap persoalan ini dengan cara melakukan Suspend. Dan untuk program Berkat merupakan program nasional, secara implementasi diakui memang ada gejolak di beberapa daerah, dan pihak GoJek Indonesia akan melakukan evaluasi.
"Terkait Suspend yang dialami oleh beberapa Driver, pihak manajemen mengakui bahwa persoalan tersebut bukan merupakan intimidasi. Melainkan ada hal-hal yang diperkirakan dilanggar oleh pihak Driver sehingga ada sanksi yang yang harus diterima," pungkasnya.
Penulis | : | Herianto Wibowo |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Peristiwa, Kota Pekanbaru |