PEKANBARU (CAKAPLAH) - Tiva Riawati Ghalib, anak pendiri Riau dan Lembaga Adat Malayu Riau (LAMR) Wan Ghalib (almarhum), kecewa dengan pengurus LAMR. Kenapa tidak, jasa-jasa orang tuanya dilupakan oleh pengurus LAMR.
Ungkapan kekecewaan Tiva sempat tecurah di media sosialnya. "Bp Arifin Achmad dapat gelar adat wajar karena mantan gubernur Riau. Naah bapak gue pendiri Riau dan pendiri kok gak pernah diberi gelar ya oleh LAM atas jasa2 nyaa".
"Memang betul pemberian gelar itu hak mereka (LAMR) kepada seseorang, tapi lihat-lihat lah, sementara pendiri sendiri (LAM) kok tak diberikan penghargaan. Tentu saya sebagai anak almarhum kecewa," ungkap Tiva Ghalib kepada CAKAPLAH.com, Selasa (4/8/2020).
Tiva mengatakan, sebagai keluarga pendiri LAMR tidak menuntut banyak dari pengurus LAMR saat ini.
"Kami keluarga tidak menuntut banyak dari LAM, cukup mereka menghargai jerih payah orang tua kita. Kita kan tak mungkin gembar gembor kemana-mana, sementara orang sudah banyak tahu. Tapi upaya orang bisa berbuat apa," ungkapnya.
Karena itu, mewakili keluarga LAMR maupun pendiri Riau, Tiva berharap agar pengurus LAMR tidak melupakan sejarah, dan tidak melupakan para pejuang yang sebenarnya siapa-siapa.
"Harapan kita sederhana, jangan dilupakan jasa dan jerih payah para pejuang. Ini semakin maju kok semakin dilupakan," cetusnya.
"Memang sebelumnya ada yang mendapat penghargaan sebagai pendiri. Tapi yang lain kok dilupakan, sementara pendiri kan ada beberapa orang," tambahnya.
Tiva berpandangan, LAMR belum menjalankan fungsinya sebagai lembaga adat sesuai peraturan yang ada di AD/ART.
"Tapi LAM hanya musiman memberikan ini dan itu (gelar dan penghargaan). Sebetulnya semua kan sudah ada aturannya, kalau tak salah zaman dulu sudah ada peraturannya (AD/ART) yang tidak dijadikan pedoman," cakapnya. Amin
Penulis | : | Amin |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Peristiwa, Serba Serbi, Riau |