Pekanbaru (CAKAPLAH) - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) MPO Cabang Pekanbaru menilai acara pelantikan Ahmad Latupono sebagai Ketua Umum PB HMI MPO periode 2020-2022 tidak sah secara konstitusi HMI. Gerakan yang dibuat oleh Ahmad Latupono itu justru merusak perkaderan dan perjuangan HMI-MPO.
Pasalnya hasil kongres di Kendari, pada 29 Februari sampai 5 Maret 2020 lalu menetapkan Affandi Ismail sebagai Ketua Umum PB HMI karena mendapatkan suara terbanyak dalam pemilihan Formatur PB HMI.
Haris Oky Adi Supinta selaku Ketua Umum HMI-MPO Cabang Pekanbaru menyampaikan bahwa pelantikan Ahmad Latupono tidak berlandasan sama sekali.
"Ahmad Latupono tidak punya landasan sama sekali untuk mengklaim diri sebagai Ketua Umum PB HMI-MPO, karena tidak ada satupun hasil kongres yang menetapkan Ahmad Latupono terpilih sebagai Ketua Umum PB HMI-MPO," ungkapnya, Sabtu (8/8/2020).
Haris, juga menyampaikan pelantikan PB HMI yang dilaksanakan Ahmad Latupono cacat mutlak. "Oleh karena itu pelantikan Ahmad Latupono cacat mutlak dalam segala aspek baik keputusan Kongres maupun konstitusi HMI karena hasil kongres menetapkan Affandi Ismail sebagai Formatur dan dilantik langsung oleh Presidium Sidang di hadapan peserta kongres yang mana Formatur sah mengemban amanah sebagai Ketua Umum PB HMI," ujarnya.
"Sebaiknya Ahmad Latupono berbesar hati menerima kekalahannya di Kongres Kendari lalu dan tidak melakukan tindakan yang dapat merusak kultural HMI-MPO," sambung Haris.
Haris menyatakan bahwa HMI-MPO Cabang Pekanbaru menolak Pelantikan PB HMI yang dilaksanakan Ahmad Latupono.
"Kami Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Pekanbaru dengan tegas menolak Pelantikan PB HMI-MPO yang dilakukan oleh Ahmad Latupono karena mencederai hasil kongres di Kendari dan mencederai marwah HMI", tegas Ketua Umum HMI-MPO Cabang Pekanbaru itu.
Haris menuturkan kepada seluruh Cabang HMI Se-Indonesia agar tidak terprovokasi. "Saya berharap kepada cabang-cabang HMI se-Indonesia untuk tidak terprovokasi terhadap tindakan oknum yang ingin memecah belah HMI hanya demi kekuasaan semata", tuturnya.
"Tantangan HMI ke depan lebih besar dan seharusnya lebih fokus kepada solidaritas bersama demi terwujudnya apa yang menjadi cita-cita besar HMI untuk bangsa dan agama," tutup Haris.
Penulis | : | Alzal |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Nasional, Kota Pekanbaru |