PEKANBARU (CAKAPLAH) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada periode Januari-Juni 2020, ekspor non migas ke sepuluh negara tujuan utama memberikan kontribusi sebesar 64,11 persen terhadap total nilai ekspor non migas Riau.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Riau Misfaruddin menjelaskan dari sepuluh negara tujuan utama, lima diantaranya memberikan kontribusi terbesar.
"India menjadi Negara yang memberikan kontribusi terbesar," ujar Misfaruddin, Senin (10/8/2020).
Ia merincikan adapun 5 negara yang memberikan kontribusi terbesar adalah India US$ 851.14 juta (14,35 persen), selanjutnya Tiongkok US$ 841.98 juta (14,19 persen), Belanda US$ 381.81 juta (6,44 persen), Pakistan US$ 310.14 juta (5,23 persen), dan Singapura US$ 261.33 juta (4,41 persen).
"Adapun kontribusi kelimanya mencapai 44,61 persen, sedangkan lima negara
lainnya memberikan kontribusi sebesar 19,49 persen," Cakapnya.
Lanjut Misfaruddin, dari 10 negara terbesar tujuan ekspor non migas bulan Juni 2020 dibanding bulan Mei 2020, sebanyak 5 negara mengalami kenaikan dan 5 negara mengalami penurunan.
"Kenaikan terbesar terjadi pada ekspor ke negara Pakistan sebesar US$ 39.94 juta, Tiongkok US$ 33.19 juta, dan India US$ 12.40 juta. Sedangkan penurunan ekspor terbesar terjadi ke negara Belanda US$ 34.47 juta, Amerika Serikat US$ 17.01 juta, dan Spanyol US$ 10.19 juta," sebutnya.
Dikatakan Isfaruddin lagi, untuk Ekspor non migas mengalami kenaikan sebesar 10,59 persen. Kenaikan ini disebabkan oleh naiknya ekspor industri sebesar 9,99 persen, dan ekspor pertanian sebesar 77,71 persen,dibanding periode yang sama tahun 2019.
"Dilihat dari kontribusinya terhadap total nilai ekspor pada Januari-Juni 2020, ekspor non migas memberikan kontribusi sebesar 97,30 persen, sedangkan ekspor migas 2,70 persen. Besarnya peranan sektor non migas didukung oleh peran sektor industri sebesar 95,93 persen," tukasnya.