PEKANBARU (CAKAPLAH) - Bakal Calon Wakil Bupati Kepulauan Meranti, H AKBP (Purn) H Asmar terbilang sebagai 'pendatang baru' di dunia politik. Setelah puluhan tahun mengabdi sebagai anggota Polri, pada tahun ini ia memastikan diri ikut bertarung mendampingi H Adil untuk maju pada Pilkada Meranti.
Keinginan tersebut bukan isapan jempol belaka, pasangan Adil - Asmar saat ini sudah memastikan diri untuk bisa maju dengan didukung oleh PKB dan PDIP, keduanya masing-masing memiliki 4 kursi di DPRD Meranti, sudah lebih dari cukup dari syarat maju minimal 6 kursi.
Kepada CAKAPLAH.com, Asmar mengatakan, bahwa awal dirinya meniatkan diri untuk maju pada Pilkada Meranti, karena ia ingin mengabdi di kampung halamannya, setelah dirinya pensiun dari anggota Polri.
"Ada yang nanya kenapa saya baru balik ke Meranti sekarang? Karena memang selama saya bertugas saya belum pernah ditugaskan di Meranti. Saya jawab ini kehendak Allah. Dua kali saya berdoa di depan pintu Kabah, kalau umur saya panjang, jangan habiskan karir saya sebagai polisi, jadikan saya bupati atau wakil bupati," kata Asmar.
Kemudian, Asmar bercerita, berbulan-bulan ia menjalin komunikasi politik, sampailah akhirnya ia dijumpakan dengan Muhammad Adil dan berkomitmen untuk maju bersama karena memiliki banyak persamaan. Mulai dari segi pemikiran hingga sikap yang sama-sama tegas.
"Haji Adil akhirnya menjadikan saya nomor dua, dia langsung nelpon kyai-kyainya dan semua kyai itu setuju semua. Saya setuju untuk jadi nomor dua karena H Adil adalah orang yang tegas dan berani. Kami memiliki karakter dan sifat yang sama," cakapnya.
Beberapa bulan bersama Adil, Asmar merasa sudah sangat dekat dengan Adil. Bahkan, ia menyebut selama menjalin komunikasi politik dengan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) beberapa partai, acap kali tidur sekamar dengan Adil.
"Seakrabnya kami, bahkan kemana-mana kami selalu bersama. Tidur satu kamar, dan apa yang Haji Adil makan itu yang saya makan," pungkasnya.
Lebih lanjut, dalam pandangan Asmar, Ia menilai, bahwa dalam dunia politik yang baru akan digelutinya tersebut, jangan jadikan politik sebagai ajang permusuhan, saling menjatuhkan satu sama lain, dan adu domba sehingga menyebabkan perpecahan ditengah-tengah masyarakat.
"Terutama untuk kita masyarakat daerah kabupaten Kepulauan Meranti. Mari kita jadikan politik itu sebagai permersatu perbedaan yang ada, memandang pesaing sebagai saudara sejati dalam pengabdian kepada daerah dan masyarakat. Dan saya siap untuk maju," tukasnya.
Penulis | : | Satria Yonela Putra |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Politik, Kabupaten Kepulauan Meranti |