Gubernur Riau, Syamsuar, saat kunjungan ke PT Indah Kiat di Kabupaten Siak
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Kasus corona di Riau terus melejit. Untuk memastikan pemutusan mata rantai penyebaran Covid-19, Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar mengunjungi perusahaan-perusahaan yang terdapat banyak kasus terkonfirmasi Covid-19. Salah satunya PT Indah Kiat di Kabupaten Siak, Selasa (18/8/2020).
Dalam kunjungan itu Gubri didampingi Kapolda Riau Irjen Pol Agung Imam Setya Effendi, Danrem 031 Wiraima Brigjen TNI Syech Ismed, Bupati Siak Alfredi, Kadiskes Riau Mimi Yuliani Nazir, Asisten III Setdparov Riau Syahrial Abdi.
Gubri bersama rombongan mendapat penjelasan dari pihak perusahaan yang disampaikan oleh Senior Executive IKPP Hasan. Indah Kiat mengklaim telah menjalankan protokol kesehatan, selama masa pandemi Covid-19. Namun dalam bulan ini terjadi kasus covid-19 terhadap karyawannya.
"Kami telah menjalankan protokol kesehatan terhadap karyawan yang masuk kerja. Dan karyawan kami yang terpapar Covid-19 telah dirawat, ada yang sudah sembuh dan ada yang masih dirawat," kata Hasan.
Setelah mendapatkan informasi tersebut, Gubri meminta kepada pihak perusahaan agar melibatkan tim kesehatan yang ada di Kabupaten Siak, maupun dengan Diskes Provinsi, untuk melakukan tracking terhadap kasus terkonfirmasi Covid-19 yang terjadi di perusahaan.
"Apa yang terjadi saat ini harus meningkatkan disiplin dari pihak perusahaan. Sekarang terjadi klaster perusahaan dan ini aset nasional, banyak dampaknya. Kami sengaja turun ingin melihat sejauh mana penanganan covid-19, untuk memutus mata rantai penyebarannya," ujar Gubri.
Gubri menilai apa yang disampaikan cukup lengkap. "Tapi pelaksananannya di lapangan, jujur masih dalam area perusahaan tidak pakai masker, tidak disiplin. Ini harus lebih diketatkan lagi. Dalam penanganannya jangan hanya sekadar saja, harusnya dari dinas kesehatan, bukan hanya dari perusahaan, tracingnya, tracking, termasuk surveilans. Dan tidak boleh tertutup," sambungnya.
Gubri menceritakan, pada awal masuknya Covid-19 di Riau pada Maret lalu. Waktu itu ia langsung menyurati seluruh perusahaan agar menjalankan protokol kesehatan. Terutama masuknya orang luar yang membawa bisa wabah Covid-19. Dan dalam beberapa bulan tidak ada kasus Covid-19 di perusahaan.
Namun pada bulan Juni hingga Agustus, mulai terjadi peningkatan kasus Covid-19 di perusahaan termasuk klaster kantor dinas.
"Penanganan Covid-19 melihat ada tren naik yang tinggi, terutama di Siak, Kampar, dan Pekanbaru. Sekarang ada tiga daerah ini zona orange, kita tidak mengharapkan zona merah. Awalnya di perusahaan sudah senang kami, pertama sekali kena Covid-19 awal Maret di Riau tidak ada kasus. Kami buat surat seluruh perusahaan yang ada di Riau, agar mewaspadai pencegahan Covid-19 sampai bulan Juli tidak ada yang positif dan ini prestasi. Tapi sekarang mulai meningkat, karena memang kurang disiplin dalam penerapan protokol kesehatan," tukasnya.
Penulis | : | Amin |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Pemerintahan, Riau |