Napak Tilas Azmun ke Daerah Hilir Pelalawan
|
PELALAWAN (CAKAPLAH) - Tokoh Masyarakat (Tomas) Kabupaten Pelalawan H Tengku Azmun Jaafar melakukan kunjungan ke daerah bagian hilir Pelalawan, tepatnya, kecamatan Teluk Meranti dan Kuala Kampar. Kunjungan tersebut sekaligus menngsosialisasikan Paslon Husni Thamrin-Tengku Edy Sabli yang bakal bertarung pada Pilkada Pelalawan 2020.
Kunjungan yang dibalut dengan kegiatan napak tilas ini dilakukan Tengku Azmun Jaafar yang juga merupakan mantan bupati Pelalawan. Kegiatan itu dimulai sejak Ahad (24/8/2020). Ia menemui masyarakat Teluk Meranti di desa Pulau Muda, desa Teluk Dalam, Sungai Upih, Teluk Bakau, desa Teluk, desa Serapung desa Sokoi yang berada di depan Kuala Kampar.
Kedatangan Tengku Azmun ternyata mendapatkan sambutan hangat dari masyarakat. Hal ini membuktikan jasa dia sebagai penggagas pembangunan Pelalawan di negeri ini selalu dikenang masyarakat.
Salah bukti nyata yang dirasakan masyarakat adalah gagasan pembangunan jalan lintas Bono sepanjang 169 kilo meter yang membentang dari Simpang Bunut sampai ke Sokoi kecamatan Kuala Kampar. Menurut dia, gagasan pembangunan jalan lintas Bono ini telah menciptakan kehidupan baru bagi masyarakat yakni dengan banyaknya pembangunan rumah walet, perkebunan dan perikanan.
"Jalan lintas Bono ini tidak bisa dipungkiri, adalah primadona masyarakat hilir, yang awalnya pemekaran merupakan desa tertinggal, dimana hanya bisa dilalui speedboat. Kini sudah ada mobil di depan rumah masyarakat," paparnya.
Begitu juga gagasan pembangunan jembatan Sungai Kampar menghubungkan dari Sei Buluh Bunut ke Kecamatan Pelalawan tepatnya pusat istana Sayap kerajaan Pelalawan.
"Jangan lupakan sejarah, ini gagasan kita, semoga nantinya bisa terwujud jika masyarakat memberikan amanah ke Paslon HT," paparnya.
Dan yang membuat ia miris adakag Kecamatan Kuala Kampar. Program Pelalawan Terang di kecamatan Kuala Kampar ini hanya dirasakan masyarakat di malam hari saja.
"Ini menjadi keluhan masyarakat Kuala Kampar, selain itu pula keluhan terhadap jalan desa tidak ada perubahan, banyak sekolah yang rusak. Ini harus menjadi perhatian serius," paparnya.
Kuala Kampar yang dulunya, menjadi salah satu lumbung padi Provinsi Riau dengan luas lahan kurang lebih 7.000 hektar pernah dikunjungi menteri pertanian, kini kata Azmun mulai menjadi kenangan. Tidak banyak pengembangan yang dilakukan pemerintah untuk membantu masyarakat petani.
Penulis | : | Febri Sugiono |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Ekonomi, Serba Serbi, Kabupaten Pelalawan |