Nadiem Makarim
|
JAKARTA (CAKAPLAH) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim akhirnya akan menyalurkan bantuan subsidi pulsa untuk para siswa, mahasiswa, guru, dan dosen di Indonesia, dalam mendukung program pembelajaran jarak jauh (PJJ), melalui pengalihan dana program organisasi penggerak (POP), namun kalangan DPR meminta agar pengawasannya dilakukan secara ketat.
"Saya ingin mengemukakan bahwa dana POP yang akan digunakan tahun ini dialokasikan untuk membantu kegiatan PJJ dalam bentuk pulsa," kata Nadiem dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR, Komplek Parlemen, Kamis (27/8/2020).
Menurut Nadiem, langkah itu diambil setelah Muhammadiyah dan PGRI tetap berkeputusan untuk tidak berperan serta dalam program organisasi penggerak (POP).
Nadiem mengatakan sudah ada anggaran Rp 9 triliun untuk membantu kegiatan PJJ selama 3 hingga 4 bulan ke depan berupa tunjangan pulsa.
"Kami sudah mendapat persetujuan untuk anggaran sebesar Rp 9 triliun untuk tahun ini yang akan kami kerahkan untuk pulsa atau kuota data bagi siswa, guru, mahasiswa, dan dosen selama 3 sampai 4 bulan ke depan," jelas Nadiem.
Sementara itu, Anggota Komisi X DPR, Muhammad Kadafi mengatakan, kebijakan Menteri Nadiem menjadi satu inovasi yang cukup luar biasa untuk mendukung PJJ.
Namun menurutnya, kebijakan tersebut harus butuh satu pengawalan kontrol agar dana yang digunakan untuk pulsa internet belajar siswa tersebut bisa digunakan sebaik-baiknya.
"Karena kita tahu tidak semua orang tua bisa menjaga anaknya 100 persen di rumah terkait Internet gratis itu," tandas Kadafi.
Penulis | : | Edyson |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pendidikan |