Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) kabupaten Rokan Hulu Zuldi Afki
|
ROHUL (CAKAPLAH) - Sejak bulan Agustus, ledakan kasus Covid-19 terjadi di wilayah Kabupaten Rokan Hulu (Rohul). Hingga Ahad (6/9/2020) jumlah Warga yang Terkonfirmasi Positif Covid-19 di Rohul sudah mencapai 56 orang dimana 26 orang sembuh, 5 Isolasi Mandiri, 24 Dirawat di Rumah Sakit dan 1 meninggal dunia.
Angka tersebut diprediksi terus meningkat mengingat masih rendahnya kesadaran masyarakat menerapkan protokol kesehatan.
"Ledakan kasus ini adalah hilir masalah yang terjadi akibat sepele di hulu yakni mengabaikan protokol kesehatan. Saya bukan kritik pemerintah, namun faktanya demikian. Pemerintah kita tidak serius menjalankan protokol kesehatan di masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) ini," cakap Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) kabupaten Rokan Hulu Zuldi Afki, Senin (7/9/2020).
Zuldi mencontohkan, lemahnya monitoring dalam penerapan Protokol Kesehatan yang dilakukan pemerintah terlihat dari tidak adanya pengawasan pembukaan tempat umum dan event yang mengundang keramaian dan kerumunan orang.
"Pembukaan tempat umum seharusnya dievaluasi dan monitoring secara bertahap apakah tempat umum itu sudah menjalankan protokol kesehatan atau belum, jika belum pemerintah harus tutup itu" cakap Zuldi.
Pembukaan tempat umum kata Zuldi, seharusnya dilakukan evaluasi secara berkala, dengan membatasi kapasitas dan penyediaan sarana dan prasarana protokol kesehatan.
"Namun kami lihat ini diloskan saja tanpa pengawasan dan upaya pembubaran paksa jika terjadi kerumunan juga tidak ada, sehingga wajar saja berdampak terhadap ledakan trend kasus positif Covid-19," ujarnya.
Jika kondisi ini terus dibiarkan, lanjut Zuldi, tentunya akan menimbulkan akumulasi masalah dan berpotensi menimbulkan out break Rumah Sakit yang menyebkan tenaga kesehatan tidak siap menangani Covid-19.
"Ingat di Indonesia dokter sudah meninggal lebih dari 100 orang, Negara kita yang paling banyak tenaga kesehatan yang meningggal karena tidak siap menghadapi out break Rumah Sakit. Saya tidak ingin ada anggota IDI Rohul yang menjadi korban karena kita tidak patuh karena kita abai Protokol Kesehatan dan membiarkan persoalan di Hulu," tegas Zuldi.
Zuldi memprediksi jika kondisi ini terus berlanjut, peningkatan kasus positif di Rohul akan terus terjadi hingga pertengahan 2021. Untuk mengetahui hal itu terjadi, IDI menyarankan Pemkab Rohul segera memberlakukan sanksi tegas kepada warga yang tidak patuh dalam menerapkan Protokol Kesehatan.
"Tidak ada jalan lain, pemerintah daerah harus bertindak tegas terhadap para pelanggar yang tidak menjalankan protokol kesehatan," ucapnya.
IDI juga menyarankan Pemkab Rohul segera mempersiapkan Rumah Sakit Darurat yang berfungsi untuk mengisolasi warga yang terkonfirmasi positif sehingga mereka tidak berkeliaran.
"Tidak perlu ruang isolasi mahal yang penting terjamin Warga berstatus OTG ini agar tidak berkeliaran," ucapnya.
Selain itu penyiapan asupan gizi tenaga medis juga harus diperhatikan Pemerintah karena para tenaga medis akan menjadi orang berisiko tinggi terpapar Covid-19.
"Tenaga medis juga butuh istirahat dan asupan gizi yang baik dan seimbang sehingga kondisi imunitas tubuh mereka tetap terjaga dan tidak drop saat menangani pasien Covid-19," pungkas Zuldi.
Penulis | : | Ari |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Kabupaten Rokan Hulu |