Kepala BPS Riau Misfaruddin
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada periode Januari-Juli 2020 impor non migas Riau terutama berasal dari Tiongkok mencapai angka terbesar yaitu US$ 129,46 juta (16,99 persen). Hal ini menjadikan Tiongkok sebagai negara pemasok impor Non Migas terbesar ke Riau.
Hal ini disampaikan oleh kepala BPS Riau Misfaruddin, Selasa (8/9/2020). Ia mengatakan negara selanjutnya yang menjadi pengimpor barang nom migas terbesar ke Riau adalah Kanada US$ 104,08 juta (13,66 persen), Malaysia US$ 72,39 juta (9,50 persen), dan Perancis US$ 51,52 juta (6,76 persen).
"Adapun kontribusi keempatnya mencapai 46,91 persen terhadap keseluruhan impor non migas," ujar Misfaruddin Selasa (8/9/2020).
Ia menjelaskan dari 10 negara utama pemasok barang impor non migas ke Riau pada bulan Juli 2020, sebanyak 4 negara mengalami kenaikan, dan 6 negara mengalami penurunan.
"Kenaikan impor terbesar terjadi dari Negara Malaysia US$ 7,31 juta, Tiongkok US$ 5,03 juta, dan Perancis US$ 2,23 juta. Sedangkan penurunan impor terbesar terjadi dari Negara Swedia US$ 2,84 juta, Singapura US$ 2,40 juta, dan Kanada sebesar US$ 1,84 juta," Cakapnya.
Dilihat dari perkembangan impor non migas dari sepuluh negara utama selama periode Januari-Juli 2020 terhadap periode yang sama tahun 2019, naik sebesar 4,46 persen.
Sebagai informasi adapun 10 negara utama pemasok barang impor non migas ke Riau adalah Kanada, Tiongkok, Malaysia, Vietnam, Singapura, Thailand, Australia, Jerman, Saudi Arabia dan Amerika Serikat.