Walikota Pekanbaru Firdaus
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Daya tampung Tempat Pembuangan Akhir (TPA) 2 Muara Fajar diperkirakan hanya cukup menampung sampah dalam kurun waktu 12 bulan atau satu tahun ke depan. Saat ini, produksi sampah warga Pekanbaru tiap harinya mencapai 700 M3 per hari.
"Kalau kondisi sekarang tidak lama lagi sudah penuh, karena sekarang tinggal bagian pinggirnya," kata Walikota Pekanbaru Dr Firdaus MT, Kamis (17/9/2020).
Keterbatasan daya tampung TPA ini harus diantisipasi dari awal. Sebab TPA merupakan kebutuhan penting. Walikota menekankan pengelolaan sampah di TPA 2 juga harus bisa dibenahi agar bisa menampung banyak sampah.
Saat ini, sistem yang digunakan masih open dumping. Artinya, sampah dibuang begitu saja. Ia ingin ke depan memakai sistem sanitary landfill.
"Open dumping itu sudah lama ditinggalkan dan beralih ke sanitary landfill yakni membuang dan menumpuk sampah ke suatu lokasi yang cekung, memadatkan sampah tersebut kemudian menutupnya dengan tanah," jelas Walikota.
Mulai dari sekarang, kata dia, juga sudah harus direncanakan untuk perluasan lahan TPA 2. Jangan sampai menunggu TPA penuh baru pembebasan lahan dilakukan. "Masih ada sekitar 5 hektare lagi lahan di sekitar sini yang bisa dibebaskan untuk TPA," tambahnya.
Kepala DLHK Kota Pekanbaru Agus Pramono mengatakan, saat ini semua aktivitas pembuangan sampah sudah dialihkan sepenuhnya ke TPA 2. Sedangkan di TPA 1 Muara Fajar sudah ditutup.
"Sebenarnya di TPA 1 masih bisa dibuang sampah kesana tapi karena kita sudah melapor ke Kementerian LHK, jadi sekarang tidak bisa lagi kita gunakan," jelas Agus.
Penulis | : | Delvi Adri |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Kota Pekanbaru |