ROHUL (CAKAPLAH) - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rokan Hulu dr. Bambang Triono menyebut Kasus Covid-19 di Rohul, saat ini masih terkendali. Meski demikian pihaknya meminta kerja sama baik instansi dan juga masyarakat untuk mencegah terjadinya lonjakan kasus yang mungkin terjadi.
Menurut Bambang, dari 67 kasus Covid-19 yang terjadi di wilayah Kabupaten Rokan Hulu 51 kasus diantarannya dinyatakan sudah sembuh. Sementara kasus aktif yang masih ditangani Dinas Kesehatan di fasilitas kesehatan berjumlah 15 kasus tersebar di 3 rumah sakit rujukan Covid-19 di Rohul dan 5 rumah sakit rujukan Covid-19 di Kota Pekanbaru.
“Sebagian besar itu kasus tanpa gejala, dari 67 kasus itu 1 orang diantaranya meninggal dunia,” cakap Kadiskes Rohul Bambang Triono.
Lebih Lanjut diterangkan Bambang, Kecamatan Pagaran Tapah menjadi kecamatan yang paling banyak ditemukan kasus terkonfirmasi positif dengan 23 kasus. Disusul Kecamatan Rambah sebanyak 16 kasus terkonfirmasi positif. Sementara 14 kecamatan lain masih dibawah dua digit.
“Perlu dicatat di Pagaran Tapah itu kasus terkonfirmasinya tinggi bukan berada di wilayah lingkungan masyarakat umum. Namun karena ditemukannya 1 klaster di salah satu kawasan perusahaan BUMN di sana,” jelas Bambang.
“Sementara lonjakan kasus di Kecamatan Rambah, kami duga disebabkan karena masih kurang disiplinnya masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan. Kami dari Diskes Rohul melalui surveilans di puskesmas-puskesmas terus mensosialisasikan agar masyarakat dapat disiplin mematuhi protokol kesehatan,” jelasnya.
Bambang berharap Satker lain bersama-sama menanggulangi Covid-19 ini. Meningkatkan kesadaran masyarakat mentaati protokol Kesehatan saat situasi Pandemi ini. Apalagi, Bupati Rokan Hulu juga sudah mengeluarkan Perbup Nomor 41 Tahun 2020 yang mewajibkan masyarakat untuk disiplin mantaati Protokol Kesehatan.
“Saat ini yang efektif yang bisa kita lakukan dalam penanggulangan Covid-19 adalah langkah pencegahan. Setiap kita harus disiplin mematuhi Protokol Kesehatan yakni 3 M, memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak tidak ada cara lain” tegas bambang.
Meski masih terkendali, bambang juga menyebut harus ada upaya antisipasi terhadap potensi lonjakan kasus terkonfirmasi positif ini. Salah satunya yakni mempersiapkan tempat isolasi bagi Orang Tanpa Gejala (OTG) dikarenakan terbatasnya kapasitas ruang isolasi 4 rumah sakit rujukan di RSUD Rohul.
Menurut Bambang, kapasitas Ruang Isolasi di 4 rumah sakit rujukan covid-19 di Rohul hanya mampu menampung sebanyak 17 orang. Dari jumlah tersebut 10 diantaranya sudah digunakan untuk isolasi kasus positif saat ini.
“Di BPKAD saja beberapa hari lalu kita sudah ambil 110 sampel swab yang hasilnya belum keluar. Kita tidak berdoa, tapi andainya 10 persen saja dari 110 itu ada yang positif di mana akan kita isolasi,” ujar Bambang
Bambang juga menyatakan, Dinas Kesehatan Rohul sudah berkoordinasi dengan BPBD Rohul untuk segera menyediakan tempat isolasi bagi Orang Tanpa Gejala (OTG) ini.
“Alhamdulilah tadi pak Plt Asisten I bersama Sekretaris BPBD sudah meninjau sejumlah lokasi yang akan dijadikan tempat isolasi bagi OTG. Setelah tempat isolasi ada kami siap mensupport dengan personel kesehatan dan perlengkapan medis yang diperlukan di sana,” ujar Bambang.
Penulis | : | Ari |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Kabupaten Rokan Hulu |