PELALAWAN (CAKAPLAH) - Penghasilan pegawai honorer di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan menjadi perhatian serius pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati Zukri-Nasarudin. Pasalnya, gaji yang diterima pegawai honorer setiap bulan saat ini dinilai jauh dari harapan.
Selain itu pula, gaji yang diterima pegawai honorer ini, tidak sesuai dengan Upah Minimum Kabupaten (UMK).
Diketahui UMK Pelalawan tahun 2020 ditetapkan Rp3.002.383 sementara gaji yang diterima oleh pegawai honorer hanya senilai Rp 1,4 juta setiap bulan.
Kondisi inilah menjadi salah satu perhatian serius Zukri-Nasarudin pada Pilkada Pelalawan. Jika diberikan amanah menakhodai Kabupaten Pelalawan mereka menjanjikan akan menaikkan gaji pokok, bagi seluruh pegawai honorer di lingkup Pemkab Pelalawan yang jumlahnya mencapai 4.000 orang.
Tidak itu saja, bagi pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) paslon Zukri-Nasarudin juga akan menyiapkan anggaran tambahan untuk kesejahteraan. Langkah ini, bertujuan agar pegawai baik honorer dan PNS, betul-betul tekun dan fokus bekerja.
"Kita akan naikan gaji mereka, agar mereka ini lebih fokus dan tulus dalam menjalankan tugas sebagai pelayan masyarakat," terang Zukri.
Ditegaskan Zukri, ASN dan honorer harus melayani masyarakat dengan baik dan tulus. Jangan mempersulit pelayanan, atau meminta untuk dilayani. "Tidak boleh ada yang susah untuk mendapatkan KTP, Akte, sulit berobat dan lainnya," ucapnya.
Zukri mengatakan gaji pegawai honorer di Pelalawan masih jauh dari kata layak. Padahal, tak sedikit dari mereka ini menjadi ujung tombak dalam pelayanan dan pekerjaan di kantor pemerintahan.
Jika dipercaya masyarakat, Zukri juga memastikan tidak akan memusuhi atau membuang pejabat berseberangan politik dengan dirinya. Namun, prestasi dan ketulusan dalam mengabdi kata Zukri yang akan menjadikan seorang itu sebagai pejabat.
Untuk itu ia meminta kepada seluruh ASN dan pegawai honorer di lingkungan Pemkab Pelalawan pada Pilkada 2020 untuk bersikap netral sesuai dengan edaran Menteri Dalam Negeri. Jangan takut hilang jabatan lantaran ada tekanan dari pimpinan. Sebab jabatan itu sudah ada yang mengatur.
"Untuk itu saya tegaskan kepada seluruh ASN atau honorer untuk menunjukkan sikap netralitas pada Pilkada Pelalawan. Jangan takut hilang jabatan. Insya Allah, jabatan itu akan datang dengan sendirinya," tandasnya.
Penulis | : | Febri Sugiono |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Politik, Pemerintahan, Kabupaten Pelalawan |