PEKANBARU (CAKAPLAH) - Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan, Direktorat Kelembagaan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI melakukan sosialisasi sertifikasi kebersihan, kesehatan, keselamatan dan kelestarian lingkungan atau Cleannliness, Health, Safety, Environment Sustainability (CHSE) di masa new normal.
Sosialisasi yang melibatkan ratusan peserta dari pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif di Riau itu digelar di salah satu hotel di Pekanbaru, Riau, Sabtu (17/10/2020).
Kegiatan tersebut dihadiri Kepala Sub Direktorat Kelembagaan, Deputi Sumber Daya dan Kelembagaan, Kemenparekraf, Sulaeman SE MM, Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Riau Gustini, serta para narasumber Kepala PHRI Learning Center Alexander Nayoan, Sekretaris Dinas Kesehatan Riau Ninno Wastikasari, Sub Koordintor Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Herbin Saragih.
Kepala Sub Direktorat Kelembagaan, Deputi Sumber Daya dan Kelembagaan, Kemenparekraf, Sulaeman mengatakan, sosialisasi program CHSE ini dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif di Pekanbaru.
"Jadi di masa tatanan hidup baru ini, karena pandemi Covid-19 belum berakhir bagaimana usaha pariwisata dan ekonomi kreatif tetap berjalan dengan mematuhi protokol kesehatan," katanya.
Karena itu, kata dia, untuk mendorong para pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif di Riau, maka perlu dilakukan sertifikasi CHSE.
"Sertifikat CHSE ini proses pemberian sertifikat kepada usaha pariwisata, destinasi pariwisata, produk pariwisata untuk memberi jaminan kepada wisatawan terhadap pelaksanaan kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan sesuai protokol kesehatan," terangnya.
"Kita harapkan dengan program CHSE untuk pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif, maka geliat pariwisata bisa lebih tumbuh di situasi pandemi Covid-19. Karena dengan adanya serifikat CHSE ini, memberi jaminan kepada wisatawan kalau berkunjung ke destinasi pariwisata dan usaha pariwisata," cakapnya.
Sementara itu, Plh Kepala Dispar Riau, Gustini menyambut baik sosialisasi program CHSE yang dilakukan Kemenparekraf di Provinsi Riau.
"Kami ucapkan terima kasih ke Kemenparekraf yang telah memilih Riau sebagai salah satu provinsi dalam sosialisasi program CHSE ini," ungkapnya.
Sebab menurutnya, pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia, terkhusus di Indonesia berdampak langsung terhadap semua sektor, baik ekonomi dan pariwisata.
"Bahkan tidak sedikit pelaku usaha pariwisata mengalami kerugian yang cukup signifikan. Sektor pariwisata di Riau mengalami penurunan kunjungan wisatawan, berkurangan hunian hotel, lesunya ekonomi masyarakat, meningkatkan jumlah pengangguran dan melemahnya daya beli masyarakat.
Tentu kondisi ini perlu kerjasama untuk mencari solusi agar dampak pandemi ini bisa segera diatasi," ungkapnya.
"Kami berharap dengan terselenggaranya program CHSE ini, dapat meningkatkan kepercayaan wisatawan untuk berkunjung ke destinasi pariwisata di Riau, dalam rangkah menggairahkan perekonomian sektor pariwisata Riau," tambahnya.
Selain itu, Gustini juga mengajak seluruh pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif di Riau untuk bersama-sama memperbaiki pelayanan, dengan menerapkan protokol kesehatan.
"Karena wisatawan akan memiliki destinasi pariwisata yang mengutamakan kebersihan, kesehatan, keselamatan dan kelestarian lingkungan ketika berkunjung ke suatu destinasi," tukasnya.
Untuk itu, bagi pelaku usaha pariwisata, destinasi pariwisata dan produk pariwisata di Riau didorong untuk mendaftar mendapatkan sertifikat CHSE di website: chse.kemenparekraf.go.id.
Untuk mendapatkan sertifikat CHSE tidak dipungut biaya alias gratis, karena biaya sertifikat ditanggung oleh pemerintah pusat.
Penulis | : | Amin |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Riau |