Capres petahana Amerika Serikat Donald Trump. (AFP/SAUL LOEB)
|
(CAKAPLAH) - Calon presiden petahana Amerika Serikat Donald Trump mengecam kritik yang dilayangkan sejumlah anggota partainya sendiri, Republik, dan menyebutnya bodoh.
Pada Minggu (18/10) dia menyerukan persatuan di tengah meningkatnya peringatan dari Partai Republik tentang risiko "pertumpahan darah" menjelang pemilu 3 November mendatang.
Komentar tersebut disampaikan Trump di sebuah kampanye rapat umum di negara bagian barat Nevada.
Dia juga menanggapi komentar dari Senator Republik, Ben Sasse dari Nebraska yang mengatakan kepada konstituen bahwa Trump "mencium pantat diktator", menganiaya wanita, dan menggunakan Gedung Putih sebagai bisnis.
Anggota Partai Republik lainnya juga telah memperingatkan kekalahan elektoral dalam pemungutan suara yang akan mencakup pemilihan kongres. Senada dengan Sasse, Senator Ted Cruz juga mengatakan ada risiko "pertumpahan darah".
Bahkan salah satu sekutu Senat terdekat Trump, Lindsey Graham baru-baru ini mengatakan bahwa Demokrat memiliki "peluang bagus" untuk memenangkan Gedung Putih.
"Kami memiliki beberapa orang bodoh. Kami memiliki orang ini, Sasse. Anda tahu, (saya) ingin membuat pernyataan Partai Republik harus bersatu dengan lebih baik," ujar Trump saat kampanye rapat umum di Carson City, ibu kota Nevada seperti dilansir dari AFP, Senin (19/10).
Selain itu, Trump juga menyerang Joe Biden dan membanggakan kebijakan ekonominya.
Pada Minggu, Trump turut menghadiri kebaktian di sebuah gereja evangelis di Las Vegas. Seorang fotografer kolam renang melihat Trump melemparkan segenggam uang US$20.
Sementara itu, Biden yang dikenal sebagai seorang Katolik yang taat, menghadiri Misa bersama istrinya, Jill, di gereja dekat Wilmington, Delaware sebelum mengunjungi makam anaknya, Beau yang meninggal pada 2015 lalu akibat kanker otak.
Biden membatasi kampanyenya karena khawatir akan pandemi Covid-19, dia kemudian menuju North Carolina untuk menghadiri serangkaian acara. Di Durham, North Carolina, Biden (77) terlihat mengenakan masker.
"Kami memilih harapan daripada ketakutan, kami memilih persatuan daripada perpecahan, sains daripada fiksi, dan ya, kami memilih kebenaran daripada kebohongan," kata Biden.
Debat nasional terakhir presiden AS antara Donald Trump dan Joe Biden akan diadakan pada Kamis di Nashville, Tennessee dan akan dilakukan secara tatap muka.
Editor | : | Ali |
Sumber | : | Cnnindonesia.com |
Kategori | : | Internasional |