Pekanbaru (CAKAPLAH) - Kemajuan teknologi hari ini mestinya sudah dimanfaatkan para calon kepala daerah dalam kerja-kerja politiknya. Cara lama yang hanya sekedar cuap-cuap di depan massa sudah dianggap kuno dan tak laku lagi di zaman industri 4.0 ini.
Demikian yang disampaikan praktisi Teknologi Informasi, Irvan, kepada media ini.
Dikatakan Irvan, sebaiknya calon kepala daerah bicara tentang cara memanfaatkan teknologi dalam mendukung pembangunan. Bukan sekedar bercerita tentang meningkatkan dana pendidikan tapi polanya masih pola lama, misalnya.
"Kalau pola lama kan untuk meningkatkan pendidikan itu biasanya selalu cerita tentang akan menambah jumlah beasiswa bagi masyarakat. Tapi tidak ada memberikan jaminan apakah benar dana beasiswa itu ada dan ditambah, karena tak ada alat ukur bagi masyarakat untuk mengetahui realisasi janji itu," kata Ketua Asosiasi Teknologi Informasi dan Open Source ini.
Nah, dalam pola baru di zaman kemajuan teknologi seperti sekarang, kepastian mewujudkan janji itu bisa diukur. Misalnya, melalui kartu pintar atau sejenisnya.
Irvan mencontohkan, dalam kartu pintar yang akan diberikan kepada masyarakat tersebut terdapat saldo dengan jumlah tertentu.
"Sehingga bagi pemegang kartu, dapat langsung menggunakan saldo dalam kartu pintar itu," katanya.
Selain itu, kartu pintar tadi tidak hanya digunakan untuk satu keperluan. Bisa dimanfaatkan untuk banyak keperluan.
"Bisa jadi kartu pintar itu diintegrasikan dengan sistem pendataan sehingga dapat tepat sasaran dan efektif," jelasnya.
Penulis | : | Alzal |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Politik |