PEKANBARU (CAKAPLAH) - Pertemuan terbatas antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau dengan Presiden RI Joko Widodo dan Wakil Presiden, Jusuf Kalla pada Rabu (31/5/2017) di Istana Negara tidak disia-siakan oleh Gubernur Riau H Arsyadjuliandi Rachman.

Dalam kesempatan itu, gubernur Riau (Gubri) menyampaikan beberapa program stategis nasional dan program prioritas Pemprov Riau di hadapan orang nomor satu di Indonesia.

Menurut Kepala Bappeda Provinsi Riau Rahmad Rahim yang ikut mendapingi gubernur dan Sekdaprov Riau Ahmad Hijazi dalam rapat terbatas tersebut, setidaknya ada delapan poin penting yang disampaikan gubernur Riau kepada Presiden RI.

Poin pertama itu, sebut Rahmad Rahim, mengenai Jalan Tol Pekanbaru-Dumai. Dimana ditargetkan akhir Juni pembebasan lahan ‎tol tuntas dikerjakan BPN/ATR, sehingga PT Hutama Karya yang ditunjuk sebagai pengerjaan fisik segera eksekusi.

Kedua, soal Rel Kereta Api Pekanbaru-Dumai‎. Kata Rahmad Rahim, Presiden sudah menginstruksikan Kementerian Perhubungan untuk selesaikan persoalan yang menghambat proyek strategis nasional itu.

"Untuk rel sebenarnya tergantung penetapan lokasi oleh Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman. Tapi untuk menetapkan lokasi itu harus ada RTRW, kalau RTRW tuntas maka rel kereta api pun putus dikerjakan," paparnya.

Ketiga terkait kawasan industri di Provinsi Riau, diantaranya Kuala Enok di Indragiri Hilir dan Tanjung Buton di Siak. Untuk kawasan ini, sebut Rahmad Rahim, gubernur menyampaikan beberapa nilai ekonomis jika kedua kawasan beroperasi.

"Mendengar pertanyaan gubernur, Presiden sangat tertarik karena dinilai bisa mengangkat perekonomian secara nasional dan daerah. ‎Makanya Presiden langsung menginstruksi Kementerian PUPR menuntaskan jalan nasional menuju dua kawasan itu dalam tahun ini," bebernya.

‎Disamping itu, lanjut dia, keempat gubernur juga menyampaikan potensi di garis pantai pesisir Riau, yang panjang dua kali lipat pulau Jawa. Diharapkan potensi tersebut dapat membawa dampak positif terhadap peningkatan perekonomian masyarakat.

"Sektor perikanan ini yang akan kita kembangkan kedepannya. Diharapkan ini menjadi sektor unggulan Riau, karena beberapa daerah pesisir Riau telah melakukan budidaya laut," katanya.

Tak lupa, poin kelima gubernur Riau memaparkan potensi destinasi pariwisata unggulan Riau. Seperti Bono, Bakar Tongkang, Paju Jalur dan lainnya. Dimana Pemprov Riau meminta agar pemerintah pusat dapat membantu pengembangan sektor pariwisata Riau melalui Dana Alokasi Khusus (DAK).

Kemudian, papar Rahmad Rahim, gubernur berharap agar landasan pacu (Runway) Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru sepanjang 3.000 meter dapat difungsikan, dalam upaya mendorong Embarkasi Haji di Provinsi Riau.

"Untuk runway Presiden sudah minta Kementerian Perhubungan berkoordinasi dengan Angkasa Pura II. Kita juga berharap agar instrumen sistem pendaratan pesawat bisa digeser, sehingga runway 2.600 meter itu bisa difungsikan," harapnya.

Selanjutnya, tambah Rahmad Rahim, terkait potensi komoditi di Provinsi Riau seperti sagu di Kepulauan Meranti dan kelapa di Indragiri Hilir turut disampaikan gubernur Riau kepada Presiden.

"Terakhir itu soal Science Techno Park (STP) di Pasir Putih Kampar akan dilanjutkan menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN)," pungkasnya.