PEKANBARU (CAKAPLAH) - Setelah bersandar di Sungai Siak Pekanbaru sejak pertengahan September lalu hingga kini Rumah Sakit Apung (RSA) Nusa Waluya II belum juga beroperasi.
Namun Koordinator Rumah Sakit Apung Nusa Waluya II, dr Stephani kepada CAKAPLAH.COM mengatakan saat ini pihaknya menunggu hari dan tanggal kapan Rumah Sakit Apung itu dibuka. "Sudah tinggal menentukan tanggal untuk memulai," cakapnya singkat, Sabtu (31/10/2020).
RSA Nusa Waluya II merupakan Rumah Sakit Apung pertama di Asia yang terletak di atas tongkang, RSA ini sendiri adalah milik dari DoctorSHAREs (Yayasan Dokter Peduli) dengan standar internasional.
Selain itu, RSA ini melayani pengobatan kepada masyarakat dengan cara Ikhlas atau masyarakat yang ingin berobat tidak dipungut biaya sepersenpun.
Namun sayang ketika dikonfirmasi terkait dengan perizinan rumah sakit tersebut untuk beroperasi di Kota Pekanbaru, dr Stephani masih enggan untuk membeberkannya. "Kemungkinan di bulan November (beroperasi)," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, pihaknya juga sudah mengajukan berapa lama waktu yang terbaik RS Apung Nusa Waluya II beroperasi untuk melakukan pelayanan.
Kata Stephani, sebelum RSA Nusa Waluya II datang ke Riau pihaknya sudah berdiskusi bersama Pemerintah Kota Pekanbaru maupun Pemerintah Provinsi Riau.
"Semua pihak mendukung sekali dengan kegiatan ini. Tetapi ada beberapa syarat dan ketentuan yang harus dilengkapi RS Apung. Termasuk juga terkait yang mana boleh dikerjakan dan yang mana tidak boleh dikerjakan," lanjutnya.
Pihak RS Apung Nusa Waluya II juga sudah mempersiapkan beberapa tenda untuk perawatan medis berlangsung. "Memang perawatan medis ini terbagi 2, ada yang di kapal dan ada yang ditenda, karena itu kami sedang persiapkan tenda-tenda ini," imbuhnya.
Lanjut Stephani, pelayanan yang diberikan oleh RS Apung lebih ke arah pelayanan umum serta pelayanan pemeriksaan lainnya.
Untuk tenaga medis, Stephani mengungkapkan bahwa ada 23 orang tenaga medis, tetapi tidak menutup kemungkinan akan adanya penambahan tenaga medis setelah ini.
"Tenaga medis tersebut terdiri dari beberapa dokter, ada perawat, bidan, analis laboratorium dan ada apoteker juga. Untuk biaya pengobatan itu gratis, tidak dipungut biaya," ungkapnya.
Bagi masyarakat yang nanti akan berobat, kemungkinan besar akan dibatasi kapasitas pengunjungnya, tidak boleh terlalu banyak pengunjung, karena masa pandemi Covid-19.
"Mungkin masyarakat yang berkunjung dibatasi 150 orang per hari. Untuk fasilitas di RS Apung ada laboratorium, radiologi, kamar bedah dan ruangan rawat inap," pungkasnya.
Penulis | : | Herianto Wibowo |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Kota Pekanbaru |