PEKANBARU (CAKAPLAH) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Riau menyampaikan meski di masa pandemi seperti sekarang ini, kinerja perbankan di Riau tetap tumbuh positif. Tak hanya itu saja, sektor industri pasar modal juga menunjukkan perkembangan yang baik.
Kepala OJK Riau Yusri mengatakan perkembangan kinerja perbankan sampai dengan Agustus 2020 masih cukup terjaga. Indikator aset masih mencatat pertumbuhan sebesar 6,95 persen (yoy), kredit tumbuh sebesar 2,21 persen (yoy) dan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh sebesar 10,21 persen (yoy).
"Untuk risiko kredit masih terkelola dengan baik yang tercermin dari rasio non-performing loan (NPL) sebesar 3,07 persen," ujar Kepala OJK Riau Yusri.
Dalam mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional, lanjut Yusri, Perbankan Provinsi Riau turut berkontribusi dalam pelaksanaan retrukturisasi kredit kepada debitur yang terdampak pandemi Covid-19, tercatat sebesar Rp 11,08 triliun terhadap 110.235 debitur sampai dengan Agustus 2020.
"Untuk restrukturisasi kredit oleh Perusahaan Pembiayaan di Provinsi Riau sampai dengan Oktober 2020 sebesar Rp4,52 triliun kepada 119.039 debitur. Sedangkan untuk penyaluran kredit dalam rangka PEN oleh Perbankan Himbara Provinsi Riau sampai dengan posisi Oktober 2020 yaitu sebesar Rp.3,37 triliun kepada 31.286 debitur," sebutnya.
Sementara itu, untuk perkembangan industri pasar modal di Provinsi Riau juga terus mengalami pertumbuhan sampai dengan posisi September 2020.
"Indikator jumlah investor saham menjadi sebanyak 24.945 rekening atau tumbuh sebesar 25,12 persen tahun ini (YtD). Lalu jumlah investor reksadana tumbuh menjadi 42.377 rekening atau naik sebesar 55,85 persen dan jumlah investor Surat Berharga Negara (SBN) tumbuh menjadi 5.890 rekening atau sebesar 40,30 persen," ungkapnya.