PEKANBARU (CAKAPLAH) - Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) mengusulkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau membuat Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang khusus mengurus lingkungan.

Hal itu disampaikan Ketua Dewan Pimpinan Harian (DPH) LAMR Riau, Datuk Syahril Abubakar saat LAMR dan Pemprov Riau saat melakukan MoU tentang Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kamis (4/11/2020) di Balai Adat LAMR Pekanbaru.

"Kami berharap pemerintah daerah (Pemda) Riau berkenan membuat badan usaha milik daerah yang khusus membidangi lingkungan hidup," pintanya.

Menurutnya, saat ini ada potensi lebih kurang 2 juta metric ton tanah terkontaminasi minyak milik PT Chevron yang 2021 akan ditinggalkan.

"Sementara tanah ini terbiarkan dan masih ada di bumi Melayu ini. Ada potensi pendapatan dan kesempatan kerja di sana," katanya.

Syahril menyatakan jika BUMD lingkungan tersebut terbentuk, maka akan terbuka peluang kerja. Dengan begitu secara otomatis mengurangi angka pengangguran.

"Kalau bisa Pemprov Riau membentuk BUMD, putra-putra daerah bisa bekerja di BUMD yang mengelola lingkungan," ujarnya.

Tidak hanya tanah, sebut Syahril, di ladang minyak tersebut juga terdapat potensi lain yakni besi tua.

"Bayangkan 400 Km sampai 500 Km pipa Chevron yang akan buang. Kalau ini dikelola dengan baik oleh BUMD bersama-sama masyarakat adat ini sangat menguntungkan. Kemudian ada juga limbah-limbah industri lainnya yang mendatangkan pendapatan," terangnya.

Selain itu, Syahril juga mengusulkan Gubernur Riau membentuk BUMD yang bergerak di bidang perkebunan. BUMD ini diharapkan bisa mengarap HTI dan mengelola sawit serta turunannya.

"Karena ada 1,2 juta hektare perkebunan ilegal yang tengah ditata pemerintah dikelola lagi. Bukan tak mungkin ini menjadi peluang bagi masyarakat kita yang dikelola BUMD bidang perkebunan," cakapnya.

Menanggapi itu, Gubernur Riau (Gubri), Syamsuar mengatakan Pemprov Riau akan mempertimbangkan usulan LAMR tersebut.

"Masukan itu bagus, tentu ini akan menjadi pertimbangan-pertimbangan kami. Karena sekarang tidak ada BUMD kita yang mengurus lingkungan, tentu dari sisi mana yang bisa kita akomodir," katanya.