PEKANBARU (CAKAPLAH) - Program Work Force Development (WFD) atau Peningkatan Keterampilan Tenaga Kerja yang digelar oleh PT Chevron Pasific Indonesia (CPI) secara resmi ditutup, Kamis (5/11/2020). Acara yang digelar sejak bulan Juli hingga September ini diikuti oeh 200 peserta. Hasilnya 196 lulus dan 4 orang lainnya tidak lulus.
Acara ini ditutup secara resmi oleh Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution secara daring. Hadir juga dalam kesempatan tersebut, Kepala Divisi Formalitas SKK Migas Didik Sasoano Setyadi, Direktur Kemitraan dan Penyalarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri Direktorat Jendral Kasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Ahmad Syaufi, sr. VP Corporate Affairs PT Chevron Pacific Indonesia Wahyu Budiarto serta Direktur Politeknik Caltex Riau Muhammad Yanuar.
Wakil Gubernur Riau (Wagubri) Edy Natar Nasution saat menutup acara tersebut mengatakan Pemerintah Provinsi Riau sangat mendukung Program Peningkatan Keterampilan Tenaga Kerja sebagai bentuk upaya nyata dari PCR, SKK Migas dan PT CPI dalam mewujudkan SDM yang handal didalam bidangnya masing-masing.
"Untuk itu kita sangat mengharapkan peran dari dunia usaha dan lembaga pendidikan bersama-sama unsur Pemerintahan Kabupaten/Kota bekerja sama dalam meningkatkan SDM di Provinsi Riau dengan memperkuat generasi muda melalui pelatihan dan sertifikasi," ujar Wagubri.
Ia mengatakan hal ini tentunya dapat membantu Pemerintah Provinsi Riau dalam mempersiapkan kapasitas angkatan kerja lulusan SMK sederajat, tenaga kerja angkatan kerja muda dan juga pelaku usaha di Provinsi Riau agar sesuai dengan kebutuhan industri saat ini.
"Program ini bertujuan untuk memberikan tambahan keahlian untuk sumber manusia di Riau, agar memiliki daya saing yang lebih tinggi." katanya.
Kepala Divisi Formalitas SKK Migas Didik Sasono Setyadi mengucapkan terima kasih atas segala dukungan yang diberikan pihak Pemprov Riau dan pemerintah kabupaten/ kota terhadap pelaksanaan program ini maupun kegiatan usaha hulu migas pada umumnya.
"Dukungan pemerintah dan masyarakat sangat dibutuhkan untuk mewujudkan upaya peningkatan produksi minyak mentah nasional," ungkapnya.
Sr. VP Corporate Affairs PT CPI Wahyu Budiarto mengatakan program WFD dapat meningkatkan keterampilan dan daya saing peserta di dunia kerja maupun wirausaha, khususnya para lulusan SMA/SMK, angkatan kerja muda, maupun pelaku usaha kecil-mikro.
"Program-program investasi sosial Perusahaan kami menitikberatkan pada pengembangan kapasitas sumber daya manusia guna menciptakan kemandirian masyarakat Riau khususnya, dalam jangka panjang," Cakap Wahyu Budiarto.
Sementara itu, Direktur Politeknik Caltex Riau Dr. Mohammad Yanuar Hariyawan menambahkan kegiatan ini merupakan program pengabdian masyarakat yang dilaksanakan oleh PCR dengan pendanaan penuh dari PT Chevron Pasific Indonesia (CPI).
"Latar belakang program ini adalah masih tingginya angka pengangguran terutama lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Program ini bertujuan untuk memberikan tambahan skil sumber daya manusia di Riau agar memiliki daya saing yang lebih tinggi," ujar Mohammad Yanuar Hariyawan.
Ia mengatakan selain Zahir Accounting, program WFD mencakup tiga bidang pelatihan lainnya yaitu Ahli Kesehatan dan Keselamatan Kerja (AK3); Cisco Certification Network Associate (CCNA) dan MikroTik Certification Network Associate (MTCNA).
"CCNA dan MTCNA merupakan pengelolaan infrastruktur jaringan komputer yang dibutuhkan di era revolusi industri 4.0. PCR selanjutnya akan memantau dan mengevaluasi keberhasilan program melalui penelusuran alumni (alumni tracking) selama beberapa bulan ke depan," sebutnya.
Program WFD tahun ini merupakan penyelenggaraan yang kedua, dengan sekitar 1.200 pelamar. Sebelumnya pada 2018 juga dilaksanakan program ini dengan dua kegiatan pelatihan dan sertifikasi, yaitu AK3 Umum dan Operator Alat Berat.
"Pelaksanaan program juga bekerja sama dengan instansi pemerintah terkait, di antaranya Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), Dinas Tenaga Kerja dan Dinas Pendidikan tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota di Riau," tutupnya.