PEKANBARU (CAKAPLAH) - Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution membuka Kongres Ikatan Alumni Sekolah Menengah Satu (Ikasmansa) Pekanbaru, di Hotel Grand Central, Sabtu (7/11/2020).
Dalam amanatnya, Wagubri yang juga alumni SMA Negeri 1 Pekanbaru angkatan 1980 itu mengatakan kongres tidak hanya berbicara masalah pemilihan ketua umum, tapi lebih dari itu sebagai ajang silaturahmi dan berdemokrasi dalam menjalankan roda organisasi.
"Bicara kongres tentu utamanya ada pemilihan ketua, sebagai bagian dari menjalankan demokratisasi di lingkungan organisasi. Siapa pun nanti akan terpilih, wajib kita ikuti," kata Wagubri.
Acara kongres juga diselingi dengan launcing buku tentang pemikiran profesor alumni Ikasmansa Pekanbaru. Kemudian ada juga launching dari buku senarai alumni dari generasi ke generasi oleh pengurus Ikasmansa.
Launching buku tentang pemikiran profesor dari Ikasmansa, buku yang dihasilkan dari guru besar dari alumni SMA 1 Pekanbaru ini, berisikan tentang pembangunan Riau ke depan. Hal ini tentu menjadi masukan positif bagi akselarasi pembangunan Riau.
Buku yang akan dilaunching ini sendiri adalah buah dari pemikiran yang dihasilkan oleh guru besar serta profesor dari alumni SMA Negeri 1 Pekanbaru, buku ini juga berisikan tentang pembangunan Riau ke depan. Hal ini tentu menjadi masukan positif bagi akselarasi pembangunan Riau.
Wagubri menjelaskan 10 profesor yang menulis buah pikirannya dalam buku tersebut, dua diantaranya adalah rekan sekelasnya, sewaktu duduk di kelas 3 IPA 1 SMAN 1 Pekanbaru.
"Pemprov Riau tentu mengapresiasi buku yang dilaunching dalam kongres ini. Saya juga ingin mengomentari ini, saya juga merasa pantas mencurahkan rasa bangga saya. Karena dari 10 profesor ini dua diantaranya adalah teman sekelas saya. Beliau adalah profesor Masadi, dan Profeaor Dikta Anugrah. Beliau ini teman sekelas waktu saya duduk di kelas 3 IPA 1 SMA 1 Pekanbaru dulu," ungkap Wagub.
Saat ini para alumni hampir bekerja di berbagai pekerjaan. Bahkan diantaranya banyak yang jadi tokoh baik di tingkat daerah mau pun nasional.
Dibukanya Kongres Ikasmansa ditandai dengan pemukulan gong, serta penyematan id card kepada peserta alumni senior dan termuda. Hadir menyaksikan Ketua Umum Ikasmansa Arsadianto Rahman, Sekjen Ikasmansa Herman Gazali.
Sementara itu Sekjen Ikasmansa, Herman Gazali mengungkapkan bahwa kongres ini sangatlah penting meskipun saat ini tengah dilanda pandemi Covid-19. Hal tersebut berguna agar roda organisasi tetap bisa berjalan dengan semestinya.
"Kongres harus dilakukan dan ini kewajiban pengurus pusat, sejauh ini Ikasmansa sudah berhasil menghimpun dan mengidentifikasi alumni, mulai dari angkatan pertama tahun 1958 sampai angkatan terakhir tahun 2020," cakapnya.
Herman mengakui bahwa untuk mengidentifikasi alumni bukanlah hal yang mudah, karena tidak ada satu sekolahpun yang dapat mengenal seluruh angkatanya. Termasuk juga angkatan pertama yang mana hal tersebut akhirnya bisa diidentifikasi.
"Kemudian kita juga mebawa wadah dari kota lain seperti Surabaya, Bandung, Jakarta dan juga diluar negeri. Pemilik suara ada 9 wilayah yang hadir dan 1 dari Australia," bebernya.
Penulis | : | Herianto Wibowo |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Pendidikan, Kota Pekanbaru |