PEKANBARU (CAKAPALAH) - Dalam beberapa hari ini Pekanbaru pada siang hari terasa begitu terik. Suhu yang begitu panas ini menjadi tantangan tersendiri bagi orang yang berpuasa. Namun panasnya udara siang hari tidak menjadi alasan bagi umat Islam untuk tidak berpuasa.
Dekan Fakultas Syariah UIN Suska Riau, Akbarizan, mengatakan bahwa waktu berbuka adalah waktu yang paling ditunggu orang berpuasa. Apalagi setelah beraktivitas di tengah cuaca panas seperti di Pekanbaru saat ini. Untuk itu agar mendapatkan berkah berbuka, ia mengingatkan agar setiap orang menyegerakan untuk berbuka ketika waktu maghrib masuk.
"Sunnah berpuasa memang menyegerakan berbuka dan mengakhirkan sahur," ujar Akbarizan.
Akbarizan mengatakan bahwa menunda-nunda waktu berbuka akan menghilangkan sunnah dari berbuka itu sendiri. Sehingga kendati masih ada pekerjaan atau kesibukan, sangat dianjurkan untuk berbuka terlebih dahulu.
Disamping itu, Akbarizan juga menyampaikan beberapa contoh dari Nabi dalam hal berbuka. Seperti berbuka dengan yang manis seperti kurma. "Nabi mencontohkan berbuka memakan beberapa butir kurma sebelum shalat maghrib," sebutnya.
"Untuk di Indonesia, yang mirip kurma sepertinya pisang. Karena mengandung zat-zat yang dibutuhkan tubuh dengan segera," ujar Akbarizan.
Dengan memakan makanan yang manis, maka energi tubuh akan terisi dengan segera setelah tidak makan dan minum seharian.
Hal lain yang juga dicontohkan Nabi ketika berbuka adalah sederhana dan tidak berlebihan. Akbarizan mengatakan bahwa berbuka yang berlibihan justru bisa mnimbulkan mubazir. "Mubazir sendiri menurut Al Quran adalah bagian dari saudara setan," sebutnya.
"Jadi berbukalah dengan segera, memakan makanan yang manis dan tidak berlebihan," tutup Akabrizan.
Penulis | : | Abdul Latif |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Cakap Ramadan |