Sopandi, SSos
|
Meranti (CAKAPLAH) - Rabu tanggal 11 November 2020 merupakan hari sangat bersejarah bagi Sopandi, SSos. Dia dilantik menjadi anggota DPRD periode 2019-2024, menggantikan M Khozin yang maju sebagai calon wakil bupati di Pilkada 2020 Kepulauan Meranti.
Pelantikan itu digelar di Balai Sidang DPRD Kabupaten Kepulauan Meranti, Jalan Terpadu Dorak Selatpanjang Timur.
Sopandi dilantik oleh Ketua DPRD Ardiansyah MSi. Selain istri dan dua anaknya Riva Ahmad Al-Ghazaly dan Riviera Sefa Ananda, Sopandi juga ditemani puluhan warga desanya.
Nama Sopandi tak asing lagi di Kota Sagu. Terlebih bagi pelaku seni. Sopandi, sebelum ini memang concern sebagai seniman dan telah jatuh bangun mempromosikan daerah. Tak hanya dalam negeri, tetapi juga hingga ke manca negara.
Sopandi merupakan warga Desa Bokor Kecamatan Rangsang Barat, Kepulauan Meranti, Riau. Pria kelahiran 27 Agustus 1979 itu sempat ikut Pileg 2019 menggunakan perahu PAN, namun gagal melaju ke legislatif. Ia hanya memperoleh suara kedua terbanyak di Dapil III, setelah M Khozin.
Gagal jadi legislator, alumni SDN 028 Bokor dan SMPN 4 Peranggas ini berencana ingin kembali menjadi honorer. Namun, niat itu tak kesampaian. UPT Dinas PU di Rangsang Barat yang sebelumnya jadi tempat ia bekerja telah pindah.
"Di saat itu, Alhamdulillah ada pula tawaran dari Partai agar saya jadi staf ahli," ujar Sopandi kepada CAKAPLAH.com.
Selama bekerja sebagai staf ahli, Sopandi mengaku tak pernah berpikir akan menjadi PAW. Meski tak berstatus sebagai wakil rakyat, dia berniat akan terus berjuang di jalur politik, sebagai perpanjangan tangan masyarakat untuk menyampaikan aspirasi, memperjuangkan agar pembangunan infrastruktur jalan bisa terwujud guna meningkatkan ekonomi kreatif. "Karena, di Dapil III masih banyak infrastruktur jalan dan jembatan yang perlu dibangun. Ini merupakan salah satu faktor penghambat kemajuan ekonomi," kata Sopandi.
Tekad Sopandi ini bukan tanpa alasan kuat. Dia memang terbilang satu dari sekian banyak pemuda yang dekat dengan pemimpin, Bupati Irwan. Buah manis dari kedekatan emosional itu, Sopandi berhasil membawa pembangunan untuk tiga masjid ke Kecamatan Rangsang Barat. Dua masjid di Desa Bokor dan satunya lagi di Desa Telaga Baru. Melalui kedekatan ini pula Sopandi berniat ingin menyampaikan semua keluhan masyarakat di desa ke bupati. Dengan harapan Bupati Irwan mendengar lalu mengabulkan apa yang disampaikan dengan memberikan program pembangunan.
Garis takdir berkata lain. M Khozin maju sebagai calon wakil bupati mendampingi Hery Saputra SH (calon bupati) di Pilkada 2020 Kepulauan Meranti. Pasangan berjargon Berseri Penuh Berkah itu diusung dua Parpol besar yaitu Demokrat dan PAN. Belakangan beberapa Partai lain juga memberikan dukungan ke Hery Khozin, seperti Hanura, Perindo dan Partai Garuda. Dengan majunya M Khozin di Pilkada, otomatis Sopandi menjadi pengganti antar waktu (PAW) untuk mengisi kekosongan.
Setelah Khozin resmi ditetapkan sebagai calon wakil bupati PAN langsung mengurus segala administrasi yang diperlukan. Alhasil, Rabu pagi ini Sopandi dilantik jadi anggota DPRD.
Saat bincang-bincang dengan CAKAPLAH.com, suami Wismadia ini mengaku awalnya tak ingin kuliah. Setelah tamat dari SMA Swasta Peranggas, Sopandi berniat ingin membantu usaha orang tuanya, menjual barang-barang harian (berkedai). Sebab, abang dan kakak-kakaknya telah jauh dari orang tua, menuntut ilmu ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Niat itu tak mendapat restu. Orang tuanya ingin Sopandi juga mengenyam pendidikan yang lebih tinggi seperti abang dan kakaknya.
"Mak dan Bah bilang, selagi kami mampu menyekolahkan anak-anak, sekolah lah. Kami pun masih kuat menjage kedai ni," ujar Sopandi dengan logat Melayu, menirukan apa yang disampaikan orang tuanya belasan tahun silam.
Karena tak diizinkan membantu jualan, Sopandi berniat ikut kursus komputer di Pekanbaru. Namun, niat ingin kursus gagal setelah namanya keluar sebagai peserta BPUD, mahasiswa undangan di Universitas Riau (Unri). Dia tercatat sebagai mahasiswa S1 Unri Fakultas Fisipol angkatan 97.
Selama menyandang status mahasiswa Fisipol Unri, Sopandi aktif di sanggar seni. Melalui sanggar ini pula, Sopandi bisa pergi dan tampil ke banyak daerah hingga sampai ke Malaysia. "Awalnya hobi bermain sepakbola, tapi peluangnya tipis karena di Unri banyak pemain bagus. Melalui kesenian, saya tampil di banyak tempat dan uangnya bisa untuk keperluan kuliah," cerita Sopandi.
Di Unri, Sopandi menyelesaikan perkuliahannya selama 4 tahun 7 bulan. Tahun 2002 tepatnya Bulan Agustus, lelaki yang akrab dipanggip Atah Pandi ini pun wisuda.
Setelah wisuda, Sopandi kembali ke kampung halaman. Tahun 2003, bersama tokoh masyarakat Desa Bokor, dia membuka sanggar seni yang diberi nama Bathin Galang. Di samping itu, Sopandi kembali mengutarakan niat ingin membantu orang tuanya berjualan. Niat yang sama, yang pernah diutarakan sewaktu tamat SMA, tak juga direstui orang tuanya. Kata Sopandi, orang tuanya ingin ia mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Saat itu orang tuanya beralasan masih kuat mengelola kedai.
Penulis | : | Rizal |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Politik, Kabupaten Kepulauan Meranti |