PEKANBARU (CAKAPLAH) - Partisipasi pria menikah dalam melaksanakan program Keluarga Berencana (KB) masih sangat rendah. Padahal partisipasi itu dapat memberikan kontribusi pada pengendalian penduduk dan menekan tingkat kematian ibu dan anak yang masih tinggi di Indonesia.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Bina Kesetaraan KB Jalur Wilayah & Sasaran Khusus (Jalsus) BKKBN Pusat Evi Ratnawati saat memberikan sosialisasi pelayanan KB Pria di Sekretariat Ayah Hebat Berkah Bersama di Kelurahan Air Dingin, Kecamatan Bukit raya, Kota Pekanbaru, Kamis (12/11/2020). Ia mengatakan untuk kesertaan pria yang mengikuti program KB masih di angka 2,5 persen saja.
"Untuk KB memang masih didominasi oleh kaum ibu. Kaum ibu-ibu yang relatif lebih banyak ikut. Untuk pria masih sekitar 2,5 persen saja. Dari angka ini, masih didominasi oleh alat kontrasepsi kondom," ujar Evi Ratnawati, Kamis (12/11/2020).
Ia mengatakan ada beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya keikutsertaan kaum pria dalam ber KB. Antara lain adalah faktor dari budaya yang masih patriarki, jadi bahwa kaum laki-laki ini dianggap sebagai kepala rumah tangga hanya mencari nafkah, sedangkan urusan KB diserahkan kepada kaum ibu.
"Kemudian faktor selanjutnya adalah karenya adanya masyarakat yang menganggap KB seperti Medis Operasi Pria (MOP) itu seperti dikebiri. Itu rumor yang salah, padahal MOP itukan bukan dikebiri. Karena MOP itu hanya mengikat vas deferens saja, yakni saluran berbentuk tabung kecil di dalam skrotum yang membawa sperma dari testikel menuju penis," Cakapnya.
Faktor selanjutnya adalah karena adanya dorongan dari kaum ibu sendiri. Jadi kaum ibu menganggap urusan KB itu adalah urusan mereka. "Ibu-ibu khawatir jika kaum bapak di MOP, akan berbuat yang tidak-tidak. Jadi ada anggapan seperti itu. Kemudian faktor selanjutnya juga karena ada pengaruh dari tokoh agama dan masyarakat," sebutnya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Riau Mardalena Wati Yulia kepada CAKAPLAH.COM mengatakan untuk tahun ini ditargetkan menjaring 37 peserta KB Pria di Provinsi Riau.
"Dan hingga saat ini sudah tercapai 16 peserta KB pria. Faktor keterlambatan ini salah satunya adalah karena pandemi Covid-19. Selama pandemi ini pelayanan MOP kan sempat vakum. Tapi Alhamdulillah kita sudah kembali melakukan koordinasi dengan salah satu rumah sakit di Pekanbaru dan mulai tadi sudah kembali dilakukan pelayanan MOP ini," Cakapnya didampingi Kepala Disdalduk KB Pekanbaru M Amin.
Ia mengaku optimis target ini akan bisa dicapai hingga akhir tahun. "Insya Allah tercapai. Selain di Pekanbaru yang sudah jalan, di Dumai juga kemarin itu sudah ada calon. Nanti akan kita bawa tim dokternya ke beberapa daerah termasuk Dumai," tutupnya.
Penulis | : | Unik Susanti |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Riau |