DUMAI (CAKAPLAH) - Meski pandemi Covid-19 belum berakhir, pemerintah telah memutuskan tetap melaksanakan Pilkada serentak pada 9 Desember mendatang.
Dimana pelaksanaan tahapan pilkada hingga pencoblosan pun disesuaikan dengan kondisi pandemi yakni dengan menerapkan protokol kesehatan.
Sabtu (21/11/2020) Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Dumai pun sudah melakukan simulasi serta menetapkan tata cara pemungutan suara di tempat pemungutan suara (TPS), yang berlangsung di lapangan bola Agenda RT04 Bukit Nenas, Kecamatan Bukit Kapur.
Komisoner KPU Darwis Sag mengatakan, pada saat kedatangan para pemilih akan mengantre dengan menjaga jarak aman.
"Pemilih antre di luar TPS dengan memperhatikan jarak aman," kata Darwis dalam menjelaskan tata cara Pemungutan dan Penghitungan Suara pada Pemilihan Serentak dalam Kondisi Covid-19.
Kemudian, petugas ketertiban akan mengimbau pemilih untuk mencuci tangan dan menggunakan masker serta mengecek suhu tubuh pemilih.
Selanjutnya, kata Darwis, pemilih wajib mengisi formulir C, daftar hadir-KWK, kemudian petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), dimana petugas memberikan sarung tangan kepada pemilih.
Lalu, pemilih menyerahkan formulir C, pemberitahuan-KWK dan e-KTP atau surat keterangan kepada petugas KPPS.
Setelah itu, pemilih menggunakan sarung tangan dan menunggu giliran dipanggil di kursi yang telah disediakan dengan tetap menjaga jarak.
"Ketua KPPS memanggil pemilih untuk mengambil surat suara. Kemudian pemilih memeriksa kondisi surat suara sebelum menuju bilik suara," ujarnya.
Darwis menuturkan, pemilih akan menggunakan hak pilihnya dengan alat coblos yang telah disediakan, kemudian mencoblos pada kolom yang berisi nomor urut, pas foto, dan nama pasangan calon.
Berikutnya, pemilih akan memasukan surat suara ke dalam kotak sesuai jenis pemilihan dipandu oleh petugas KPPS.
"Pemilih membuka sarung tangan kemudian membuang sarung tangan ke tempat sampah yang telah disediakan di dekat meja petugas KPPS," ucap dia.
Usai membuang sampah sarung tangan, pemilih akan diteteskan tinta ke salah satu jari, kemudian petugas di pintu keluar TPS akan memberitahukan bahwa setelah memilih wajib untuk mencuci tangan di tempat yang telah disediakan.
Dan apabila ada pihak pemilih memiliki suhu tinggi, akan diungsikan seketika, bila sudah normal baru kembali melaksanakan penyoblosan. Bila ada dalam pelaksanaan yang eksident atau pingsan, pihak pelaksana telah menyediakan tim lengkap dengan peralatan protokol kesehatan.
Dibeberkannya, sasaran utama dari simulasi ini, adalah Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Dumai, termasuk kepolisian dan TNI yang berkaitan dengan pengamanan.
"Jadi bisa memetakan potensi - potensi yang terjadi di TPS. Dengan berbagai skenario yang sudah disiapkan. Bagaimana Polisi bisa memetakan pengaman ketika ada kesalahan dalam proses penulisan jumlah suara," imbuhnya.
Disamping itu, Kapolres Dumai AKBP Andri Ananta Yudhistira, S.I.K, M.H dan Perwakilan Pemko Dumai, Koramil Bukit Kapur serta Polsek Bukit Kapur meninjau langsung proses pemungutan suara.
Penulis | : | CK5 |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Politik, Kota Dumai |