PEKANBARU (CAKAPLAH) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau akan memanfaatkan 1,6 juta hektare Hutan Tanaman Industri (HTI) untuk meningkatkan ketahanan pangan Riau.
"Potensi 1,6 juta hektare hutan tanaman industri kalau dapat ditanam tanaman tumpang sari bisa meningkatkan ketahanan pangan Riau," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Riau, Mamun Murod kepada CAKAPLAH.com, Senin (23/11/2020).
Dia mengatakan dengan tanaman tumpang sari ini di lahan HTI ini tidak akan mengganggu tanaman awalnya. Dengan begitu program pemerintah dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan bisa terbantu.
"Jadi masyarakat bisa menanam jagung, kacang dan lainnya yang sekarang banyak kita datangkan dari provinsi tetangga. Karena penanaman tanaman tumpang sari ini melibatkan Kelompok Tani Hutan (KTH)," terangnya.
Namun penanaman tanaman tumpang sari di HTI ini akan digarap setelah melihat keberhasilan tanaman jagung seluas 25 hektare di Tapung. Dimana tanaman jagung tersebut memanfaatkan lahan HTI PT Arara Abadi dengan sistem tumpang sari.
"Kita akan lihat keberhasilan tanaman jagung di Tapung. Itu uji coba ada 25 ribu hektare. Jadi kita jangan terburu-buru, tapi kita harus melihat dan mengkaji apakah tanaman tumpang sari di lahan HTI bagus atau tidak. Sehingga kita tahu kekurangan yang harus diperbaiki ke depan. Jangan kita meminta masyarakat menanam, ternyata hasilnya tidak proktif. Kita tak mau seperti itu," ujarnya.
Lebih lanjut Murod mengatakan, penanaman tanaman tumpang sari tersebut dalam rangka mendukung program pemerintah pusat dan Provinsi Riau untuk meningkatkan ketahanan pangan.
"Makanya kita Dinas LHK mencari pola lain, karena selama ini Riau ketahanan pangannya dipenuhi dari luar daerah, sehingga diharapkan ke depan kita bisa swasembeda. Paling tidak di beberapa komoditas kita bisa swasembeda pangan. Jadi peluang-peluang itu yang kita cari dengan memanfaatkan lahan HTI," cakapnya.
Penulis | : | Amin |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Riau |