Debat Pilkada Rokan Hulu
|
ROHUL (CAKAPLAH) - KPU Kabupaten Rokan Hulu menggelar debat Publik Calon Bupati dan Wakil Bupati Rokan Hulu, Rabu malam (25/11/2020) malam. Debat publik bertema "Menyerasikan Pelaksanaan Pembangunan Daerah dengan Provinsi dan Nasional Sebagai Upaya menyelesaikan persoalan daerah berlangsung menarik.
Debat ini dibagi jadi 4 sesi. Pada sesi pertama setiap Paslon menyampaikan visi dan misinya. Kemudian disegmen kedua, Paslon menjawab pertanyaan yang disusun panelis dan kemudian jawaban tersebut ditanggapi Paslon lainnya.
Selanjutnya sesi ketiga, setiap Paslon melempar pertanyaan kepada Paslon lainya dan kemudian ditanggapi. Dan disegment keempat setiap Paslon diberi kesempatan unntuk menyampaikan closing statement.
Debat publik yang disiarkan langsung melalui streaming Medsos milik KPU Rohul ini mendapat tanggapan dari masyarakat. Salah satunya Syamsul, warga kecamatan Rambah yang menyaksikan kegiatan debat tersebut melalui gadget miliknya.
Syamsul yang mengaku belum memiliki pilihan pada Pilkada Rohul ini mengatakan, debat publik ini sangat bermanfaat baginya untuk menentukan pilihan siapa calon kepala daerah memiliki kapabilitas, kualitas dan program jika diberi amanah memimpin Rohul ke depan.
Syamsul menilai pada debat putaran pertama ini pasangan Nomor urut 3 Hafith Syukri Erizal terlihat menguasai jalannya debat dibandingkan 2 kandidat lainya. Pasangan yang diusung PKB dan PAN ini terlihat kompak dan memberikan jawaban konkret serta menyentuh isu faktual yang terjadi di Rohul saat ini.
"Saya melihat dari 3 kandidat tersebut yang paling siap dan menguasi materi adalah Paslon nomor urut 3. Mereka saling isi dan tidak ada yang paling mendominasi satu sama lain. Ini penilaian yang penting melihat keharmonisan mereka saat diberi amanah," cakap Syamsul.
Syamsul mencontohkan, saat menanggapi jawaban Paslon nomor urut 1 terkait kebijakan yang akan diambil dalam penanganan Covid-19 dan Pemberantasan Narkoba.
Kemudian juga terjadi peredebatan antara Paslon nomor 1 dan 2 terkait kebijakan paslon 1 yang ingin membuka sekolah saat pandemi dengan penerapan protokol kesehatan. sementara paslon nomor 2 tidak sependapat karena penanganan Covid-19 itu ada regulasi yang diatur pemerintah pusat.
"Nenurut saya paslon nomor 3 cerdas. Mereka tak mau terjebak dalam perdebatan itu karena kedua pendapat itu ada benarnya namun agak sedikit dilematis. Tapi paslon nomor 3 memilih membahas terkait narkoba dengan mengeksplorasi visi misi mereka sendiri," ujarnya.
"Mereka menekankan komitmennya dalam meningkatkan peran serta masyarakat memutus mata rantai penyebaran narkoba dengan 3 langkah, yakni penguatan agama karena narkoba itu adalah persoalan moral. Kemudian pemberian pengetahuan bahaya narkoba dan sikap tegas pemerintah memerangi narkoba yang justru mendapat dukungan dari paslon nomor urut 1," sebutnya.
Syamsul mengatakan, saat debat pasangan Hafith Syukri - Erizal juga berhasil memberikan argumen cukup menggigit pada saat menanggapi jawaban Paslon nomor urut 2 terkait langkah konkret dan kebijakan yang akan dilakukan dalam memberdayakan Lembaga Kemasyarakatan.
Dalam materi itu, Cabup petahana Sukiman justru menyampaikan jawaban yang tidak relevan dengan pertanyaan debat. Seperti mencontohkan kebijakannya mengeluarkan Perbup meningkatkan kesejahteraan imam masjid dan guru MDTA dan peran dirinya membantu dalam pembukaan rumah tahfiz di Kecamatan kepenuhan.
"Jawaban Paslon dua saya kira tidak tepat karena imam masjid dan guru MDTA itu adalah personal bukan lembaga yang ditanyakan kan lembaga kemasyarakatan," ujarnya.
Namun ia kaget mendegar jawaban paslon nomor 3. "Secara filosofis mereka menyampaikan istilah 'tigo tungku sajorangan' sebagai landasan mereka untuk memberdayakan BAZNAZ yang mewakili unsur agama dan LAMR Rohul yang mewakili adat untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat di bidang ekonomi serta pembinaan nilai-nilai moralitas. Saya rasa komitmen ini menarik," sebutnya.
Pasangan Hafith-Erizal juga menerangkan kondisi faktual yang dirasakan masyarakat di tengah gempuran investasi dan persoalan sengketa lahan antara korporasi dengan masyarakat yang banyak terjadi di Rohul. Salah satunya dengan meninjau ulang HGU korporasi yang tidak pro rakyat dan menerapkan Perda TJSP.
"Disini Paslon 3 cukup berani menyatakan akan meninjau ulang HGU korporasi karena kita tahu HGU itu kan kewenangan pusat. Konkretnya seperti apa itu yang belum jelas. Tapi untuk komitmen menerapkan Perda TJSP saya kira itu point, karena instrumen Perda-nya sudah ada tapi selama ini tak secara tegas dilaksanakan," sebutnya.
Meski memberi nilai positif kepada paslon nomor 3, Syamsul menyatakan dirinya masih akan menunggu debat pamungkas yang akan dilaksanakan pada tanggal 2 Desember 2020 untuk lebih meyakinkan calon yang akan dipilihnya pada 9 Desember mendatang.
Penulis | : | Ari |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Politik, Kabupaten Rokan Hulu |