PEKANBARU (CAKAPLAH) - Tangan Erlinawati tampak terampil saat membuat "Keripik Payung Sekaki" yang digelutinya sejak tahun 2014 lalu. Sesekali ia tampak menghela nafas tanda mulai lelah. Namun itu tak terlalu dirasakannya. Dia hanya ingin pekerjaannya cepat selesai dan segera memasarkan hasil produksinya.
Erlinawati menjadi satu diantara 4 orang yang tergabung di Kelompok Usaha Keripik Payung Sekaki Berkat Yakin Kota Pekanbaru. Bagi mereka, Kelompok Usaha Keripik Payung Sekaki Berkat Yakin ini adalah anugerah. Hal ini karena usaha yang digeluti lebih dari 6 tahun ini mampu memberikan tambahan ekonomi bagi keluarga mereka.
"Berkat Yakin dengan produk Keripik Payung Sekaki ini telah berdiri sejak tahun 2014 lalu tepatnya tanggal 4 Februari dengan beranggotakan 6 orang, namun kini hanya tinggal 4 orang saja. Alasannya bermacam, ada yang sudah tinggal jauh dan lain sebagainya," ujar Erlinawati saat berbincang dengan CAKAPLAH.COM, Rabu (25/11/2020) sore.
Ia mengatakan, selama ini dalam membuat adonan mereka menggunakan alat yang manual. Baik itu untuk mengaduk tepung ataupun saat membuat adonan tersebut menjadi tipis. Semuanya mereka lakukan masih secara manual. "Kalau manual ya produksinya memang tidak terlalu banyak, karena kan semuanya pakai tenaga ya," Cakapnya.
Namun pada bulan Agustus lalu, Politeknik Caltek Riau melalui program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) hadir dan memberikan bantuan alat-alat sehingga mempermudah dalam pembuatan Keripik Payung Sekaki tersebut.
"Alhamdulillah kami dapat bantuan berupa Mesin Pengaduk, ampia listrik dan juga bantuan packaging. Selain itu kita juga ada diberi pelatihan-pelatihan managemen keuangan. Sejak dapat bantuan dari PCR, pekerjaan kami semakin ringan. Mengaduk adonannya sudah enak. Karena kan sebelumnya manual, tapi sekarang sudah pakai mesin pengaduk. Ampianya juga sekarang sudah listrik, jadi tidak capek kali," ungkapnya.
Sejak ada bantuan ini, lanjut Erlinawati, produksi Keripik Payung Sekaki semakin banyak. Terjadi peningkatan hingga 50 persen.
"Alhamdulillah di masa pandemi ini kita tetap bisa bertahan. Meski memang permintaan tidak sebanyak dulu. Tapi Alhamdulillah kita tetap bisa bertahan, permintaan selalu ada walau tidak sebanyak dulu. Kita juga sering ikut Bazar-bazar yang digelar oleh Dinas-Dinas. Alhamdulillah juga PCR juga membantu kita dalam pemasaran. Kami ucapkan terimakasih untuk PCR," ungkapnya.
Sementara itu, Putri Madona, S.ST., M.T selaku ketua Tim PKM PCR mengatakan setiap tahunnya Dikti memang mengeluarkan dana untuk bantuan pengabdian kepada masyarakat. "Alhamdulillah tahun 2019 proposal saya dan juga Meliza Putriyanti Zifi, S.E.,M.Acc didanai untuk pelaksanaan di tahun 2020 ke UKM Berkat Yakin. Jadi ibu-ibu ini buat usaha keripik payung sekaki," ujar Putri Madona yang juga Ketua Program Studi D3 Teknik Elektronika PCR.
Ia mengatakan untuk permasalahan yang dirasakan oleh UKM ini adalah soal penggilingan adonannya, kemudian menipiskan adonanya sebelum dibentuk. Semuanya dilakukan secara manual. Artinya mereka butuh waktu yang lebih lama. Bahkan untuk 5 Kilo bahan adonan, diselesaikan hingga mencapai 5 jam.
"Jadi setelah diskusi akhirnya kita memberikan bantuan mesin pengaduk adonan yang bisa menduk adonan hingga 20 Kilo. Selain itu kita juga memberikan bantuan berupa ampia listrik. Diharapkan ini bisa membantu ibu-ibu yang sebelumnya mengaduk pakai tangan kini bisa terbantu dengan alat yang kita berikan. Selanjutnya kita juga memberikan bantuan packaging. Kita bantu desainnya dan juga kita bantu pesankan sekitar 1.000 pcs," ungkapnya.
"Selain itu, atas permintaan dari UKM ini, mereka juga katanya butuh kompor. Kedepannya ini akan segera kita berikan kompor," imbuhnya.
Disampaikan Putri Madona lagi, saat ini yang masih belum terlaksana secara maksimal adalah untuk perluasan pasarnya. "Kita sudah coba juga untuk meletakkan keripik tersebut di Kampus PCR dan juga di Toko Oleh-oleh di Dapur Ami, dekat PCR juga. Ini akan terus kita maksimalkan sehingga pasarnya akan semakin luas. Pekerjaan Rumah kita sekarang ini memang untuk perluasan pasar, jadi tak hanya nambah produksi tapi juga tahu dimana mau ditarok produknya," Cakapnya.
Disinggung mengapa tim dari PKM PCR memilih Berkat Yakin sebagai UKM yang diberikan bantuan, Putri Madona menjelaskan bahwa UKM ini mempunyai prospek yang jelas. Sejak berdiri tahun 2014, UKM ini tetap bisa bertahan. bahkan saat pandemi, mereka tetap bisa bertahan.
"Artinya pasar mereka itu ada. Meski tidak yang gembor-gembor tapi selalu ada yang pesan ke mereka. Yang seperti ini butuh dibantu. Bayangkan merekabisa bertahan dari tahun 2014. Ini sangat luar biasa. Untuk itulah kita tergerak memilih UKM ini untuk dibantu. Terlebih semangat mereka juga sangat tinggi untuk menambah penghasilan keluarga. Jadi kita cocok masuk kesini," tutupnya.
Penulis | : | Unik Susanti |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Ekonomi, Pendidikan, Riau |