Wakil Ketua Komisi VI DPR Martin Manurung
|
JAKARTA (CAKAPLAH) - Wakil Ketua Komisi VI DPR Martin Manurung mendorong pertumbuhan ekonomi nasional untuk kembali bangkit melalui kontribusi perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai agent of development di tengah pandemi Covid-19.
Hal itu disampaikan Martin usai memimpin rangkaian kunjungan kerja Komisi VI DPR yang dipimpinnya ke sejumlah BUMN. Diantaranya, PT Pertamina (Persero), PT ASABRI (Persero), Perum Perumnas, dan PT Dirgantara Indonesia (Persero) yang berada di Cirebon, Jawa Barat.
Menurut Martin, setiap BUMN saat ini harus memiliki langkah terobosan masing-masing untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi Covid-19.
“Karena seharusnya BUMN itu sudah wajib memiliki terobosan masing-masing. Untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional. Kunjungan Kerja Spesifik yang dilakukan Komisi VI DPR ini bertujuan untuk mendengar secara langsung bagaimana kinerja maupun langkah terobosan yang sedang dan akan dilakukan oleh perusahaan BUMN yang beroperasi di Jawa Barat," kata Anggota Fraksi Partai NasDem DPR itu melalui keterangan tertulis kepada wartawan, Selasa (1/12/2020).
Di satu sisi, penurunan sales dan product demand yang saat ini terjadi di BUMN bukan semata-mata disebabkan karena dampak dari pandemi Covid-19. Sehingga berbagai langkah perlu dilakukan BUMN guna meningkatkan kinerja serta kontribusi perusahaan kepada pemerintah di masa pandemi.
"Memang ada dampak Covid, tapi bukan Covid-19 saja sebagai penyebabnya. Seperti, terdapat perusahaan BUMN yang struktur permodalannya sejak sebelum Covid-19 itu memang sudah bermasalah. Nah hal seperti ini masih harus kita (Komisi VI DPR RI) dalami," jelas legislator dapil Sumatera Utara II itu.
Karenanya, Komisi VI DPR ditegaskan Martin mendukung BUMN agar terus bertahan dalam menghadapi pandemi Covid-19, juga langkah-langkah pembenahan yang akan dilakukan oleh Kementerian BUMN. Hal ini dimaksudkan agar ke depannya setelah pembenahan yang dilakukan, permasalahan-permasalahan klasik di BUMN itu dapat berkurang.
“Jadi ini akan kitasoroti dan monitor, yang nantinya akan ditindaklanjuti juga dalam Rapat Kerja di Jakarta dengan Menteri BUMN. Dimana Menteri BUMN kita minta untuk memaparkan program rekstrukturisasi BUMN," tegas Martin.