Komisioner KPU Riau, Nugroho Noto Susanto
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Komisioner KPU Riau, Nugroho Noto Susanto mengatakan, dari evaluasi dan analisa terakhir divisi Partisipasi Masyarakat (Parmas), pihaknya optimisme bahwa partisipasi masyarakat di Pilkada 9 daerah di Riau tidak anjlok meski masih di tengah bayang-bayang pandemi Covid-19.
Kepada CAKAPLAH.com Nugroho mengatakan, setidaknya ada dua hal utama angka partisipasi masyarakat tak anjlok, yakni karena mahasiswa dan TKI.
"Contohnya, analisis pada saat Pilkada di luar pandemi Covid-19 adalah mahasiswa pada kuliah yang mayoritas terpusat di kota Pekanbaru dan ada juga yang di luar daerah. Nah, sekarang, mahasiswa hampir rata-rata kembali ke daerah di tengah pandemi Covid ini. Kos-kosan di Pekanbaru saja banyak tutup. Perkuliahan di rumah masing-masing. Jadi kita optimis, para mahasiswa sebagai agen of change ini akan memilih," papar Nugroho.
Pria yang akrab disapa Nugi ini menambahkan, selanjutnya di daerah pesisir, seperti Meranti, Dumai, Bengkalis, dan Pelalawan tepatnya di Kuala Kampar, banyak warga tempatan yang merupakan TKI Indonesia di Malaysia.
"Pada saat pandemi mereka dipulangkan. Dan sampai sekarang tidak bisa masuk ke Malaysia. Dan mudah-mudahan ini akan menimbulkan partisipasi pemilih yang besar yang muncul secara tidak disengaja," cakapnya lagi.
Lebih jauh Nugi mengatakan bahwa selain optimis, pihaknya juga telah mensosialisasikan ke masyarakat terkait tata cara pencobolosan di tengah pandemi Covid-19.
"Kita membangun optomisme bahwa angka partisipasi pemilih tetap tinggi," tukasnya.