PEKANBARU (CAKAPLAH) - Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Provinsi Riau menggelar kegiatan pelatihan Capacity Building selama 3 hari yakni mulai tanggal 7 hingga 9 Desember 2020 mendatang.
Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Yayasan Masmur, Jalan KH Ahmad Dahlan tersebut dihadiri oleh 70 peserta setiap harinya.
Bendahara umum BKOW Riau Maryenik Yanda mengatakan untuk materi pelatihan Capacity Building ini berbeda setiap harinya.
"Untuk kemarin tema acaranya adalah soal penguatan organisasi dengan menghadirkan narasumber Dinawati. Selanjutnya hari ini materinya adalah tentang Publik Speaking dengan menghadirkan narasumber Lovina serta untuk hari terakhir yakni besok materinya adalah tentang Gender. Narasumbernya adalah Lena Farida dan juga Lovina. Narasumber yang kita hadirkan tentu semuanya berkompeten di bidangnya," ujar Maryenik kepada CAKAPLAH.COM usai membuka pelatihan Capacity Building hari kedua dengam tema "Berani berbicara dan tunjukkan kualitas diri melalui publik speaking", Selasa (8/12/2020).
Maryenik yang juga ketua Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Kota Pekanbaru ini mengatakan kaum perempuan di Provinsi Riau ini sebenarnya mempunyai potensi dan mempunyai kapasitas diri.
"Namun masih banyak yang takut-takut untuk mengembangkan potensinya tersebut. Kebanyakan memendam dan takut-takut menyampaikan. Kalau melihat ibu-ibu lain, mereka berpikir ibu itu hebat ya, dan akhirnya minder sendiri. Nah untuk itu kita laksanakan kegiatan ini. Kita hadirkan narasumber yang biasa memberikan seminar dan tentunya ahli di bidangnya," Cakapnya.
Disampaikan Maryenik lagi, untuk di BKOW saat ini memang anggotanya kebanyakan memiliki kapasitas dan bisa diperhitungkan. Di BKOW itu umumnya adalah ketua-ketua organisasi yang bernaung dibawah BKOW.
"Harapan kita dengan pelatihan ini kedepannya akan timbul pemimpin-pemimpin perempuan baru. Karena pelatihan inikan untuk menempa diri perempuan itu. Sehingga nanti diharapkan peserta yang mempunyai kemampuan terpendam itu bisa terwujud dengan mendapatkan ilmu-ilmu yang bermanfaat," harapnya.
Sementara itu, ketua panitia acara Dinawati mengatakan publik speaking ini seharusnya memang harus ada di setiap organisasi. Namun kebanyakan orang menilai, bahasa publik speaking ini hanya bisa dipelajari oleh orang-orang tertentu yang sudah masanya untuk belajar.
"Padahal sesungguhnya Publik Speaking ini sesungguhnya adalah bagaimana cara berbicara sesuai dengan kapasitasnya. Bagaimana saat berbicara dia bisa menyesuaikan pada tempatnya. Karena kadang-kadang dia tidak tahu kapasitasnya apa tapi berbicara melebihi kapasitasnya. Nah ini juga dipelajari dalam publik speaking. Makanya publik speaking ini sangat bagus dipelajari oleh semua pihak," jelasnya.
Untuk itu diharapkan dengan pelatihan ini, peserta mampu menyerap ilmu dan strategi bagaimana menggali potensi publik speaking.
"Peserta inikan utusan dari organisasi yang berada dibawah naungan BKOW. Karena BKOW punya 60 organisasi yang dinaungi. Kalau di BKOW tentunya kita sudah ditempa bagaimana cara tahapan-tahapan untuk berbicara sampai pada target tujuan yang ingin dicapai. Tetapi di organisasi masing-masing masih belum diberikan secara baik untuk publik speaking tersebut. Untuk itulah kita berikan pelatihan ini," ucapnya.
Untuk pelatihan Capacity Building ini digelar dengan tetap menerapkan protokol kesehatan ketat. Sebelum masuk peserta di tes suhu terlebih dahulu. Kemudian wajib mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum masuk serta wajib memakai masker selama pelatihan.
Untuk di dalam ruangan, kursi juga sudah diberikan jarak. Dan peserta dilarang untuk menggeser-geser kursi tersebut.
Penulis | : | Unik Susanti |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Serba Serbi, Riau |