Dr. Biryanto
|
Tepat tanggal 9 Desember 2020 bangsa Indonesia menyelenggarakan pesta demokrasi dengan agenda Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak yang dilaksanakan di 270 wilayah yang meliputi 9 provinsi, 224 kabupaten, dan 37 kota di seluruh wilayah Indonesia. Untuk wilayah Provinsi Riau sendiri, Pilkada serentak akan dilaksanakan di 8 kabupaten dan 1 kota. Ini artinya terdapat 75% kabupaten/kota se-Provinsi Riau yang akan melaksanakan Pilkada serentak. Secara politis dapat dipahami bahwa 9 kepala daerah yang terpilih nantinya sangat menentukan arah kebijakan pembangunan Provinsi Riau untuk lima tahun mendatang.
Kembali kita pada topik pilkada serentak, maka hari ini semua warga negara yang memiliki hak untuk memilih, berkepentingan menggunakan hak suaranya untuk memilih pemimpinnya, sebagai wujud tanggung jawab moral terhadap masa depan daerah dan bangsa ini. Pemimpin yang akan dipilih nantinya adalah orang yang diharapkan dapat memimpin kita semua untuk menuju perubahan ke arah yang lebih baik. Artinya yang kita pilih adalah seseorang yang berkarakter pemimpin dengan jiwa untuk melayani, dan bukan berkarakter pimpinan dengan jiwa minta dilayani. Seseorang dengan karakter pemimpin akan mengambil tanggung jawab pada dirinya dan berorientasi pada kemajuan orang yang dipimpinnya.
Berbekal dengan konsep pemimpin tersebut, maka penulis secara sederhana merumuskan beberapa unsur penting yang melekat pada diri seorang pemimpin berkualitas sebagai berikut:
Berdaulat Terhadap Dirinya
Pemimpin yang berdaulat yaitu pemimpin yang punya kuasa penuh terhadap dirinya dan berkuasa pula untuk melaksanakan kewenangan yang dimilikinya. Pemimpin yang berkuasa terhadap dirinya adalah seorang pemimpin sejati yang tidak diatur dan ditekan oleh pihak manapun. Dia mengendalikan dan bukan dikendalikan. Setiap keputusan yang diambil adalah keputusan terbaik yang mengutamakan kepentingan masyarakat, dan bukan dikarenakan hutang budi dan intervensi kekuasaan yang lain.
Bila pemimpin tidak berdaulat terhadap diri dan kewenangannya, maka sudah pasti dia tidak akan mampu melaksanakan tugasnya sebagai seorang pemimpin, karena sejatinya dia adalah seorang “budak kekuasaan”.
Pemimpin Bagi Semua Golongan
Seseorang yang berpikir kerdil tidak layak untuk menjadi seorang pemimpin. Bila seseorang yang diamanahkan untuk menjadi pemimpin, maka dia harus sadar bahwa dia adalah pemimpin bagi semua rakyatnya dengan beragam latar belakang, dan bukan berpikir sempit dengan hanya menjadi pemimpin bagi sekelompok orang. Seorang pemimpin itu tidak diskriminatif yang hanya memprioritaskan diri dan kelompok pendukungnya saja.
Konsep pemimpin daerah atau wilayah itu bersifat universal dan lintas suku, agama, dan ras. Bila ada seorang calon pemimpin yang terindikasi berpikir kerdil tersebut, maka dia tentulah tidak layak untuk dipilih menjadi seorang pemimpin.
Membangun Tim Kerja Dengan Prinsip Merit
Seorang kepala daerah sebagai pemimpin tidak akan mungkin bisa bekerja sendiri melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Untuk itu diperlukan tim kerja yang terdiri dari orang-orang yang berkompetensi di bidangnya masing-masing.
Di institusi pemerintahan, tim kerja yang dimaksud adalah para Aparatur Sipil Negara yang merupakan abdi negara. Mereka adalah orang-orang terpilih yang bertugas membantu kepala daerah dalam melaksanakan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan. Mereka inilah tim kerja kepala daerah yang sesungguhnya, sehingga perlu dikelola dengan optimal berdasarkan pada prinsip merit (kualifikasi, kompetensi, kinerja, dan tidak diskriminatif).
Akan menjadi musibah nantinya bila seorang kepala daerah merasa bahwa daerah yang dipimpinnya dianggap sebagai kerajaan atau dinasti, sehingga dia dengan sesuka hatinya mengangkat orang-orang dalam lingkaran kekuasaannya untuk menjadi pejabat dan sengaja mengabaikan prinsip merit.
Banyak Bekerja Daripada Pencitraan
Seorang pemimpin adalah orang yang lebih banyak berbuat daripada memberikan janji dan harapan palsu. Seorang pemimpin juga lebih banyak mendengar dan menyerap aspirasi suara rakyatnya daripada banyak bicara dan sibuk membangun pencitraan dirinya. Karakter pemimpin seperti ini tidak akan ditemui pada orang-orang yang terbiasa mengobral janji-janji manis saat kampanye, namun pada kenyataan nanti setelah terpilih akan menghindar ketika janji itu ditagih oleh rakyatnya. Sebagai pemilih yang cerdas, maka pilihlah calon pemimpin yang menawarkan harapan dan gagasan baru yang rasional dan dapat dipertanggung jawabkan.
Berorientasi Pada Masa Depan
Pemimpin itu adalah pembawa harapan baru dan bukan pencerita tentang masa lalu. Seorang calon pemimpin yang baik tidak akan mencari simpati dengan menceritakan keburukan pemimpin-pemimpin sebelumnya, namun berorientasi pada apa-apa yang akan dilakukannya di masa depan. Calon pemimpin yang baik tidak akan disibukkan membahas kegagalan pemimpin sebelumnya, kecuali dia memang ingin menunjukkan bahwa dirinya tidak memiliki kelebihan dan kemampuan yang dapat ditawarkan kepada para calon pemilih. Pilihlah pemimpin yang berpikiran maju dan berorientasi pada masa depan, dengan merangkul semua pihak dan tidak terus mendendam karena perbedaan pilihan di masa lalu.
Memberikan Keteladanan
Pemimpin adalah panutan yang diikuti ucapannya, sikapnya, maupun perbuatan yang dilakukannnya. Pemimpin yang berkualitas adalah orang yang memberikan keteladanan yang baik bagi rakyatnya. Artinya, calon pemimpin yang terbiasa berkata kasar dan kotor, bersikap arogan, dan menghalalkan segala cara tidaklah layak dipilih untuk menjadi seorang pemimpin. Terlebih bila ada calon pemimpin yang berani memberikan tawaran uang untuk membeli suara calon pemilih, sudah barang tentu pribadinya tidak dapat diteladani. Untuk itu pilihlah pemimpin teladan yaitu pemimpin yang memberikan contoh yang baik dalam semua aspek, baik itu integritas, kedisiplinan, dedikasi, dan kerja keras.
Beberapa aspek kepemimpinan berkualitas yang telah diuraikan tersebut, diharapkan dapat menjadi saran dan pertimbangan bagi para calon pemilih yang akan menggunakan hak suaranya. Melalui pengamatan terhadap rekam jejak dan pelaksanaan kampanye yang telah dilakukan oleh masing-masing calon kepala daerah, setidaknya dapat menjadi gambaran bagi para pemilih untuk menjatuhkan pilihannya.
Akhirnya, kita semua berharap semoga pilkada serentak yang dilakukan di berbagai wilayah di tanah air pada hari ini, dapat berjalan dengan aman dan lancar, serta dapat menghasilkan pemimpin-pemimpin yang berkualitas yang akan membawa kemajuan bagi bumi pertiwi.***
Penulis | : | Dr. Biryanto (Praktisi Komunikasi) |
Editor | : | Ali Azumar |
Kategori | : | Cakap Rakyat |