Presiden Brasil, Jair Bolsonaro. (EVARISTO SA / AFP)
|
(CAKAPLAH) - Presiden Brasil, Jair Bolsonaro, mengklaim negaranya sudah berada di masa akhir pandemi virus corona (Covid-19), meski jumlah kasus infeksi dan kematian justru meningkat.
Para ahli kesehatan setempat bahkan memperkirakan Brasil akan memasuki gelombang dua pandemi Covid-19.
"Kita berada di ujung pandemi. Dibandingkan dengan negara lain, pemerintahan kita adalah yang terbaik, salah satu yang terbaik, dalam menangani pandemi," kata Bolsonaro dalam kunjungan ke kota Porto Alegre, seperti dilansir AFP, Jumat (11/12).
Komentar Bolsonaro menanggapi kritik dari kelompok oposisi. Sebab sampai saat ini Covid-19 sudah menewaskan hampir 180 ribu penduduk setempat. Tingkat kematian di Negeri Samba adalah yang kedua tertinggi di dunia setelah Amerika Serikat.
Jumlah kematian akibat Covid-19 di Brasil sempat mencapai seribu orang per hari antara Juni hingga Agustus. Namun, pada November lalu turun menjadi 300 kematian per hari.
Akan tetapi, pada pekan ini jumlah kematian akibat Covid-19 per hari kembali naik menjadi 800 orang.
Tingginya tingkat infeksi juga membuat kapasitas ruang unit perawatan intensif di rumah sakit penuh.
Rencana vaksinasi di Brasil pun kini terseret ke dalam pusaran persaingan politik menjelang pemilihan presiden 20211 mendatang, antara Bolsonaro sebagai petahana melawan kandidat pesaingnya yang saat ini menjabat Gubernur Sao Paulo, Joao Doria.
Sikap Bolsonaro terhadap pandemi Covid-19 juga kerap berseberangan dengan para pakar kesehatan.
Dia kerap meremehkan Covid-19 sebagai penyakit flu biasa, dan meminta para penduduk tidak perlu panik. Dia juga menyarankan pengobatan menggunakan obat hidroksiklorokuin, padahal sampai saat ini belum ada riset yang membuktikan obat itu manjur.
Bolsonaro juga terinfeksi Covid-19 dan menjalani isolasi kurang dari dua pekan.
Editor | : | Ali |
Sumber | : | Cnnindonesia.com |
Kategori | : | Internasional |