Anggota DPRD Kota Pekanbaru Roni Pasla.
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Dari 200 ribu sambungan rumah (SR) yang harus dilayani, PDAM Tirta Siak baru mampu melayani 10 persen atau 13 ribu SR. Padahal PDAM ini sudah beroperasi puluhan tahun. Artinya, masih ada 187 ribu SR lagi yang belum terlayani oleh badan usaha milik daerah (BUMD) itu.
Anggota DPRD Kota Pekanbaru Roni Pasla mengatakan, PDAM Tirta Siak dari tahun ke tahun memiliki masalah yang sama. Karena itu, ia meminta agar PDAM melakukan terobosan dan perbaikan untuk melayani konsumen.
"Ini menyangkut kepercayaan konsumen, masyarakat Pekanbaru melihat pelayanan PDAM tidak maksimal karena dilihat dari kualitas air kurang bersih. Akibatnya kepercayaan masyarakat kurang dan minat masyarakat untuk berlangganan menjadi menurun," cakap Roni, Jumat (18/12/2020).
Apalagi kondisi kapasitas air yang dialirkan PDAM hanya sekitar 240 liter/detik. Roni menilai faktor tersebut juga yang membuat masyarakat msih enggan menggunakan pelayanan air dari PDAM.
Partai Amanat Nasional (PAN) menilai fasilitas PDAM juga seperti diabaikan. Pipa-pipa yang sudah tua tidak dilakukan peremajaan.
"Perawatan seperti apa? Investasi untuk pipa serta alat penunjang lainnya harus kita lihat dulu. Tapi kalau dari itu mereka (PDAM) tidak mampu menyediakan bagaimana nanti pipa pengaliran bisa normal," jelasnya.
Pemko Pekanbaru sendiri berencana akan menggandeng pihak swasta dengan menggunakan skema Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU).
Nantinya, kerjasama diyakini bisa meningkatkan kapasitas air PDAM menjadi 750 liter/detik. Dokumen proyek KPBU SPAM Kota Pekanbaru ini sudah ditandatangani sejumlah pihak, yakni antara PDAM Tirta Siak Kota Pekanbaru dengan PT PP Tirta Madani.
Ada juga perjanjian regres antara PDAM Tirta Siak Kota Pekanbaru dengan PT PII (Persero). Lalu perjanjian penjaminan antara PT PP Tirta Madani Dengan PT PII.
"Ini langka yang bagus, tapi jangan sampai membebani masyarakat. Tapi kalau ada untung dari masyarakat sampai ke pihak swasta saya pikir tidak ada masalah," pungkasnya
Diberitakan sebelumnya, Direktur PDAM Tirta Siak Kota Pekanbaru, Kemas Yusferi menyebut proyek ini tidak hanya untuk meningkatkan kapasitas air dari PDAM. Proyek ini untuk menambah jumlah akses air bersih mencapai 48.000 SR.
"Penambahan ini meliputi lima kecamatan. Kelima kecamatan itu adalah Pekanbaru Kota, Sail, Payung Sekaki Senapelan dan Sukajadi," jelasnya.
Kemas menyampaikan, nilai investasi proyek ini mencapai Rp738 miliar. Anggaran ini adalah sharing dana kementerian keuangan, investasi dan Pemko Pekanbaru.
Anggaran yang digelontorkan Pemko Pekanbaru sebesar Rp97 miliar. Proyek ini nantinya berjalan lebih kurang tujuh tahun. Mulai Juni 2021 hingga tahun 2028. Tahap I proyek ini diperkirakan tuntas pada Juni tahun 2022.
"Anggaran dari pemerintah kota mendukung biaya pemasangan jaringan perpipaan dan sambungan rumah, ada sharing dana dari pemko untuk jaringan," jelasnya.
Penulis | : | Herianto Wibowo |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Ekonomi, Pemerintahan, Kota Pekanbaru |