Ilyas Husti
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Ketua MUI Provinsi Riau hasil Musda VII Ilyas Husti mengaku heran dengan masih adanya beberapa pihak yang tidak menerima hasil Musda dengan lapang dada. Padahal dalam Musda tidak ada intimidasi seperti yang dituduhkan.
Karena itu, ia menantang dibuka CCTV tempat Musda guna melihat bahwa Musda berjalan dengan baik, tanpa ada intimidasi seperti yang ditudingkan.
"Sampai dikeluarkan keputusan (hasil Musda) itu kan aman, tak ada masalah. Kalau memang ada intimidasi, lapor ke polisi. Saya bisa membuktikan itu, kita minta CCTV di hotel itu, siapa yang memimpin sidang, bagaimana persidangan berlangsung, perhatikan mereka yang mundur itu, tak ada itu. Makanya kita jangan mengada-ada. Fakta saja," katanya kepada CAKAPLAH.com.
Guru Besar UIN Suska Riau ini menyesalkan dengan adanya penyebutan sejumlah ulama yang mundur. Baginya, tiga atau empat orang mundur tidak bisa dikategorikan sejumlah ulama. Ia ingin MUI Riau semakin maju, baik dan berkontribusi untuk Riau kedepannya.
"Saya sebenarnya tak perlu mau komentar-komentar itu, tapi kalau dibiarkan menjadi-jadi pula. Kita lihat saja lah mereka yang mundur itu organisasi yang dipimpinnya, kalau iya memang hebat dia mimpin organisasi A umpamanya, nah maju tak organisasinya, apa yang dibuatnya untuk organisasinya. Jadi masyarakat menilai karya, bukan omongan. Saya bukan membangga-banggakan diri, tapi ini fakta," cakapnya.
"Untuk itu, saya mengajak semua pihak untuk berangkulan tangan, bersama-sama membesarkan MUI Riau, bersama-sama untuk memberi kesejukan di tengah umat," tukasnya.
Berdasarkan informasi yang diterima CAKAPLAH.com, sejumlah ulama yang menyatakan menolak itu antara lain Ketua Penasehat PW Persatuan Islam (Persis) Riau, Yana Mulyana. Kemudian, MDI Riau Abdul Razak, Syarikat Islam Fajeriansyah, dan IPHI Riau, Asyari Nur.