Donald Trump. ©2020 REUTERS/Hannah McKay
|
(CAKAPLAH) - Presiden Amerika Serikat Donald Trump menekan pejabat komisi pemilihan umum Negara Bagian Georgia untuk membuat dia meraih suara yang cukup buat membalikkan kemenangan Joe Biden di negara bagian itu.
Kabar itu terungkap dalam sebuah percakapan telepon antara Trump dengan pejabat KPU dari Partai Republik di Georgia, Brad Raffensperger pada Sabtu lalu yang diperoleh harian the Washington Post.
Trump juga mengancam Raffensperger dan pejabat Georgia lainnya akan mendapat "risiko besar" jika mereka gagal memenuhi permintaannya.
"Rakyat Georgia marah, rakyat di negeri ini marah," kata Trump dalam percakapan telepon itu yang sebagian disiarkan di CNN, seperti dilansir laman Franc24, Senin (4/1/2021).
"Dan tidak ada salahnya kalau Anda bilang sudah menghitung ulang dan ada ratusan ribu suara yang salah hitung," ujar Trump.
Raffensperger terdengar memberi jawaban: "Tuan Presiden, gugatan yang Anda ajukan itu, datanya salah."
Joe Biden memenangkan Georgia, negara bagian yang selalu dimenangkan Republik setiap pemilu, dengan selisih 12.000 suara--perbedaan suara itu belum berubah dan sudah diaudit. Gugatan Trump tidak ada yang terpenuhi.
Rekaman suara itu muncul dua hari sebelum Georgia akan menggelar pemilu tambahan buat menentukan siapa yang bakal menguasai Senat AS, dan tiga hari sebelum Kongres akan mengesahkan kemenangan Joe Biden pada pemilu 3 November lalu.
Sebelum rekaman telepon itu diungkap ke publik, Trump sempat mencuit di Twitter dengan mengatakan Raffensperger "tidak bersedia, atau tidak mampu menjawab pertanyaan seperti skandal 'kertas suara di bawah meja', surat suara yang rusak, pemilih dari luar negara bagian, pemilih yang sudah meninggal, dan seterusnya."
Setelah rekaman suara ini dipublikasi Gedung Putih menolak berkomentar.
Editor | : | Ali |
Sumber | : | Merdeka.com |
Kategori | : | Internasional |