Pekanbaru (CAKAPLAH) - Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Pekanbaru meminta Walikota Firdaus melakukan evaluasi terhadap kinerja Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Agus Pramono terkait bobroknya manajemen sampah di Kota Bertuah tersebut.
Menurut HMI evaluasi ini tidak hanya untuk pengelolaan sampah saja tetapi juga terkait nasib para buruh pekerja kebersihan sampah yang ada di Kota Pekanbaru, dan proses pelelangan terhadap pihak ketiga dalam pengelolaan sampah.
Ketua Umum HMI Cabang Pekanbaru Tommy Pradana Rezkondani mengatakan, salah satu penyebab buruknya manajemen pengelolaan sampah karena lambatnya DLHK dalam melakukan pelelangan dan sampai hari ini proses pelelangan itu belum kunjung selesai.
"Kontrak pengelolaan sampah oleh pihak ketiga sudah selesai per 31 Desember 2020 lalu. Keterlambatan proses pelelangan ini berimbas pada pekerja kebersihan yang sudah putus kontraknya, bagaimana nasib mereka mereka ini. Sehingga sampah menumpuk di mana-mana. Pihak DLHK seakan-akan anteng -anteng saja dengan kondisi seperti ini," ujar Tommy.
Ia juga menambahkan, seharusnya ketika kontrak kerja ini berakhir pada Desember 2020 lalu, mengapa tidak dilakukan pelelangan kontrak pada bulan Oktober atau November tahun lalu sehingga persoalan-persoalan seperti sekarang ini tidak terjadi.
"Dan sekali lagi kami tegaskan kepada Pemerintah Kota Pekanbaru untuk mengevaluasi Kepala DLHK agar manajemen dalam pengelolaan sampah serta kontrak kerja agar lebih maksimal sehingga tidak menjadi polemik yang selalu terjadi," tutupnya.
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Serba Serbi, Kota Pekanbaru |